Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Gua Maria Cisantana Kuningan di Tahun Suci Luar Biasa

14 Desember 2015   17:31 Diperbarui: 14 Desember 2015   20:09 1375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua puluh tahun lalu ketika saya pertama kali mengunjungi Gua Maria di Desa Cisantana, Kuningan Jawa Barat ini, dan baru 6 Desember 2015 lalu akhirnya saya memanfaatkan waktu akhir pekan untuk kembali mengunjungi lokasi ziarah umat Katolik ini. Lokasi ziarah rohani yang semula hendak saya kunjungi pada tanggal 5 Desember 2015 dengan berat hati terpaksa saya tunda sehari karena perjalanan melalui tol Cikampek yang masih cukup padat hari Sabtu pagi (sehingga terlalu siang sampai ke Cirebon), sangat berbeda dengan kelegaan yang diberikan oleh tol Cipali selepas kami lalui tol Cikampek.

[caption caption="Gua Maria Sawer Rahmat, Cisantana, Kuningan - dokpri"][/caption]Namun demikian, ada berkah tersendiri dibalik penundaan tersebut karena pada minggu Adven kedua menjelang Natal 2015 itu, saya dan keluarga dapat mampir dan mengikuti misa di Gereja Katolik Santo Yusuf, Paroki Yos Sudarso Cirebon pada hari Sabtu petang. Gereja kecil yang bersejarah dan indah.

[caption caption="Gereja Katolik Santo Yusuf, Cirebon - diresmikan pada tahun 1880, dokpri"]

[/caption]Namun yang lebih penting lagi adalah homili yang disampaikan oleh pastor petang itu yang kembali mengingatkan bahwa mulai tanggal 8 Desember 2015 persis pada tradisi Hari Raya Maria Dikandung Tanpa Noda, Gereja Katolik memasuki Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah sebagaimana diumumkan oleh Paus Fransiskus pada bulan Maret 2015 lalu. Tahun Suci ini akan berakhir pada hari raya yang juga menjadi tradisi dalam Katolik yaitu pada hari raya Kristus Raja Semesta Alam pada tanggal 20 November 2016. Tahun Suci merupakan tradisi panjang Gereja Katolik yang dirayakan setiap dua puluh lima tahun. Tahun Suci yang biasa, dirayakan terakhir pada tahun 2000, ketika umat manusia memasuki milenium baru. Tahun 2016 bukan Tahun Suci Biasa yang dimaksud. Tahun 2016 menjadi Tahun Suci Luar Biasa yang diresmikan oleh Paus Fransiskus dengan mengeluarkan bulla (semacam surat/dokumen keputusan Paus) yang berjudul Misericordiae Vultus (Wajah Kerahiman)

[caption caption="Paus Fransiskus membuka Pintu Suci, lambang Tahun Suci Luar Biasa - Sumber: Catholicnews.com"]

[/caption]Ada ritual menarik yang menandai dibukanya Tahun Suci di Vatikan. Dibukanya Tahun Suci ditandai dengan Paus yang membuka Pintu Suci di Basilika Santo Petrus. Pintu Suci itu melambangkan pintu keadilan dan kerahiman yang memberi jalan bagi kekuatan doa dan penebusan dosa. Berjalan memasuki pintu melambangkan pertobatan.

Rupanya Paus Fransiskus memulai hal baru dengan tradisi pembukaan Pintu Suci di Basilika Santo Petrus itu, hal baru tersebut adalah menyusul setelah itu dengan dibukanya pintu suci gereja katedral Katolik di seluruh dunia pada hari Minggu 13 Desember 2015 sebagai lambang sederhana bagaimana rahmat pengampunan dosa menjangkau semua umat bukan hanya bagi peziarah yang mengunjungi Basilika Santo Petrus di Vatikan.

Kembali lagi ke homili yang disampaikan oleh pastor ketika kami mengunjungi Gereja Katolik Santo Yusuf itu, rupanya Keuskupan Bandung juga telah menyarankan untuk mengunjungi setidaknya tiga tempat penziarahan Katolik di wilayah Jawa Barat, salah satunya adalah Gua Maria Sawer Rahmat di Desa Cisantana, Kuningan sebagai lokasi ziarah umat Katolik yang akan memanfaatkan Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah, bertobat dan memohon belas kasih Allah, memohon rahmat pengampunan. Dan sepertinya memang cukup tepat pilihan lokasi tersebut bagi umat Katolik yang akan melakukan ritual Devosi Kerahiman Ilahi, Jalan Salib serta Devosi kepada Bunda Maria, semua itu hal yang sangat baik dilakukan pada Tahun Suci Luar Biasa.

[caption caption="Sebagian kecil rute Jalan Salib menuju Gua Maria Sawer Rahmat - dokpri"]

[/caption]

[caption caption="Air yang mengalir di kaki Gua Maria inilah perlambang sawer rahmat - dokpri"]

[/caption]

[caption caption="Kapel kecil yang siap menyambut peziarah di dekat lokasi Gua Maria - dokpri"]

[/caption]Dan Gua Maria Sawer Rahmat, Cisantana, saat saya kunjungi dua puluh tahun lalu sangat sepi dan terpencil, saat ini ramai dan jauh lebih tertata, mungkin akan semakin ramai lagi peziarah di tahun 2016 nanti mengalami tahun tercurahnya belas kasih Ilahi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun