Musim kawin komodo, sepi komodo. Kontras dengan kisah-kisah pada film Jurassic Park atau Jurassic World yang terasa nuansa ketegangannya.
Agak aneh memang kalau sampai berimajinasi, begitu menginjakkan kaki ke dermaga Pulau Komodo, tiba-tiba sudah disambut puluhan komodo yang sedang kelaparan, siap menerkam, mencakar dan menggigit. Atau, tiba-tiba melihat segerombolan turis sedang berlari kencang ke arah dermaga untuk menyelamatkan diri dari kejaran ratusan komodo. Ah, aneh sekali jadinya. Tapi memang susah menolak munculnya imajinasi, apalagi jika memandang horizon dengan latar bukit-bukit, laut dan angkasa yang bagaikan di negeri dongeng ini.
Ketika kapal berlabuh di dermaga Pulau Komodo (wilayah Loh Liang, Loh = Teluk, Liang = Lubang) pagi itu, suasana begitu hening dan damainya. Hanya suara burung gagak yang sebentar-sebentar memekik dan tahu-tahu sudah mendekat ke meja makan tempat sarapan pagi di kapal. Burung gagak ini memang paling jeli kalau sudah melihat santapan enak di depan mata. Tidak lama kemudian deru mesin kapal lainnya mulai terdengar mendekati dermaga.
Itulah suasana pagi hari di dermaga Loh Liang. Pagi itu, kami dipandu oleh tiga orang ranger Taman Nasional Komodo yaitu: Pak Usman (leader), Pak Rafli dan Mbak Wati, untuk menelusuri sebagian kecil wilayah di Pulau Komodo itu.
Namun sayang sungguh disayang, bahkan setelah berada di Sulphurea Hill yang konon menurut keterangan, sering dengan mudahnya dijumpai komodo berjemur di bawah terik mentari, pagi itu, tak tampak seekor komodo pun.
Itulah yang kemudian membangkitkan semangat Pak Usman mengajak kami agak bergegas menuju lokasi komodo itu terlihat seperti keterangan ranger dan turis yang kami jumpai. Tidak terlalu mengherankan kalau ternyata lokasinya di dekat dapur rumah kecil yang ada di seputar tempat briefing awal. Bisa saja si komodo yang satu ini mencari tempat enak. Entah karena usianya yang diperkirakan 30-40 tahun dan terlalu berbobot itu yang membuatnya malas terlalu jauh dari dapur ? Ah, muncul lagi imajinasi aneh itu. Atau ini jenis komodo yang sudah jinak ?
Wah, kok tampangnya seperti tertegun begitu ya melihat kami ?