Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Photo-Essay: Yerusalem dan Rekaman Kisah Sengsara Itu

2 April 2015   18:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:37 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan untuk kesekian kalinya selama lebih dari 2000 tahun, mulai malam ini kisah sengsara tersebut dikenang kembali hingga pada puncak kemenangan pada hari Minggu nanti.

Inilah Yerusalem, dimana kisah sengsara itu terekam abadi.

[caption id="attachment_358746" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - Yerusalem"][/caption]

Makan malam/perjamuan terakhir menjadi begitu istimewa sekaligus semakin mendebarkan, tempat ini disebut coenaculum. Banyak bukti yang secara tradisi menguatkan memang di tempat tersebutlah makan malam terakhir itu terlaksana. Di bawah ruang itu sekarang, secara tradisi ditempatkan makam Raja Daud yang sangat dihormati.

[caption id="attachment_358747" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - salah satu sudut coenaculum, Old City Jerusalem"]

14279742702138574933
14279742702138574933
[/caption]

[caption id="attachment_358748" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - Makam Raja Daud menurut tradisi"]

14279743781782952002
14279743781782952002
[/caption]

Kisah kemudian mengalir ke sebuah taman, di taman ini Ia berdoa, Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. Inilah Taman Getsemani di kaki bukit zaitun. Di tempat ini sekarang berdiri sebuah Gereja yang di dalamnya terdapat pelataran tempat dimana Ia dipercaya berdoa dalam ketakutan dan kesedihan-Nya, seperti mau mati rasanya. Gereja ini bernama Church of All Nations.

[caption id="attachment_358749" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - pemandangan tembok Yerusalem dari Taman Getsemani"]

1427974421490177278
1427974421490177278
[/caption]

[caption id="attachment_358750" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - bagian luar dari Church of All Nations yang dipenuhi oleh pohon zaitun"]

14279744871064367357
14279744871064367357
[/caption]

[caption id="attachment_358752" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - tampak depan atas Church of All Nations"]

14279745771943362912
14279745771943362912
[/caption]

[caption id="attachment_358753" align="aligncenter" width="600" caption="dokpri - pelataran yang secara tradisi dipercaya tempat Yesus berdoa di Getsemani"]

14279746292038248980
14279746292038248980
[/caption]

Dan benar saja, Ia pun ditangkap tak lama setelah itu dan dibawamenghadap Imam Besar, tak jauh dari tempat mahkamah agama itu, seorang murid-Nya yang kemudian menjadi penerus yang Ia percaya untuk memimpin dan melanjutkan karya-Nya kemudian menyangkal-Nya. Tempat ini sekarang adalah Church of Saint Peter in Gallicantu. Gallicantuberarti kokok ayam. Kisah ini begitu akrab . Sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali. Dan sang murid pun menangis tersedu-sedu.

[caption id="attachment_358754" align="aligncenter" width="304" caption="dokpri - pintu masuk Gereja Gallicantu"]

14279746841300341062
14279746841300341062
[/caption]

[caption id="attachment_358755" align="aligncenter" width="540" caption="dokpri - salah satu interior Gereja Gallicantu. Gereja ini dipercaya sebagai lokasi kediaman Imam Besar Kayafas"]

1427974727534983111
1427974727534983111
[/caption]

[caption id="attachment_358760" align="aligncenter" width="480" caption="dokpri - salah satu sudut lain dalam Gereja Saint Peter in Gallicantu"]

1427974915609824183
1427974915609824183
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun