Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Arah Hulu Migas dan Prospek Karir Masa Depan

8 Maret 2015   19:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak hal menarik yang disampaikan dalam acara Kompasiana Nangkring bertema “Membedah Industri Hulu Migas” pada tanggal 14 Februari 2015 lalu. Beberapa hal yang menarik yang akan diangkat dalam artikel kali ini adalah tentang arah hulu migas dan prospek karir masa depan di industri hulu migas.

[caption id="attachment_354590" align="aligncenter" width="282" caption="www.geomatik.itu.edu.tr"][/caption]

Sedikit gambaran tentang penyelenggaraan kegiatan usaha migas (minyak dan gas bumi) di Indonesia, pada dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan usaha hulu (upstream) dan kegiatan usaha hilir (downstream). Jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini:

[caption id="attachment_354591" align="aligncenter" width="600" caption="skk migas"]

1425818990554812234
1425818990554812234
[/caption]

Nah, untuk kegiatan usaha hulu migas, di Indonesia, sesuai dengan amanat UU No. 22/2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dibentuklah Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). Dalam acara Kompasiana Nangkring bersama SKK Migas dan Kontraktor Februari 2015, terungkap lebih banyak tentang arah hulu migas di Indonesia. Ini sangat menarik untuk dipahami kaum muda Indonesia saat ini lebih-lebih apabila dikaitkan dengan prospek karir masa depan yang mungkin akan dipilih setelah menempuh studi di perguruan tinggi.

Dijelaskan dalam acara bedah industri hulu migas tersebut tentang perubahan paradigma mendasar dari kegiatan hulu migas di Indonesia, kalau dulu kegiatan hulu migas ini sangat ditekankan pada penghasil pendapatan dan energi bagi negara, maka saat ini titik berat tidak semata-mata pada kedua aspek (pendapatan dan energi) tersebut saja. Saat ini migas sebagai salah satu lokomotif penggerak ekonomi nasional diharapkan dapat menciptakan efek multiplier dengan pendekatan baru yang lebih: people prosperity, pro-poor, pro-job, dan pro-growth.

[caption id="attachment_354592" align="aligncenter" width="600" caption="skk migas"]

1425819060971344355
1425819060971344355
[/caption]

Selain itu, Indonesia juga sudah memiliki skema national energy mix menuju tahun 2050. Apa yang dimaksud dengan national energy mix ini adalah skema perimbangan sumber energi yang akan ditempuh oleh Indonesia ke depannya. Adapun sumber energi yang menjadi fokus dalam skema tersebut adalah minyak, gas bumi, batu bara serta new & renewable energy (NRE). Memang pada dasarnya pada tahun 2050 diharapkan sumber energi negara bertumpu pada NRE (31%), namun demikian tidak dapat diabaikan juga bahwa sektor migas bila digabungkan masih memegang peran dominan dengan porsi energi nasional sebesar 44% sementara sisanya dipegang oleh energi batu bara (25%).

Informasi lain yang sangat berharga disampaikan dalam acara Kompasiana Nangkring tersebut adalah tren kegiatan hulu migas di tanah air. Yang menarik disampaikan di sini adalah, kegiatan hulu migas akan lebih didominasi oleh kegiatan yang berlokasi di lepas pantai (offshore), kegiatan hulu migas akan semakin menuju kea rah kawasan timur Indonesia yang perairan lautnya lebih dalam, temuan diperkirakan akan lebih didominasi oleh gas, serta mulai dikembangkannya hidrokarbon non konvensional (coal-bed methane atau disingkat CBM). Menarik ? Atau bingung ?

[caption id="attachment_354593" align="aligncenter" width="600" caption="skk migas"]

14258191071472393808
14258191071472393808
[/caption]

Nah, ini yang tidak dibahas secara mendalam ketika acara bedah industri hulu tersebut. Walaupun sempat disinggung sedikit tentangkebutuhan tenaga kerja yang handal dalam industri hulu migas ini. Bagi perusahaan-perusahaan raksasa yang bergerak di bidang eksplorasi migas, walaupun capital investment semakin tahun semakin meningkat, namun berdasarkananalisis terakhir (data tahun 2011) tentang keekonomian proyek, return yang dihasilkan juga masih di atas 15%.

[caption id="attachment_354594" align="aligncenter" width="600" caption="skk migas"]

1425819152320142328
1425819152320142328
[/caption]

Banyak karir yang bisa dijadikan opsi dalam bidang industri migas. Berikut ini adalah contoh untuk bidang engineering yang biasanya terlibat dalam industri migas (http://www.careersinoilandgas.com): Chemical Engineering; Civil & Facilities Engineers; Computer Engineers; Cost Control Engineers; Electrical, Instrumentation & Process Control Engineers; Geological Engineers; Marine-related Engineers; Materials & Metallurgical Engineers; Mechanical Engineers; Mining Engineers; Petroleum Engineers dan Pipeline Engineers.

Tapi tahu nggak, kira-kira opsi karir di bidang engineering apa yang kira-kira sangat awal diperlukan industri migas terutama dengan kegiatan hulu migas ? Sesuai dengan skema di bawah ini, dapat dilihat bahwa eksplorasi migas banyak terkait dengan pekerjaan survei.

[caption id="attachment_354595" align="aligncenter" width="600" caption="skk migas"]

14258191931958980949
14258191931958980949
[/caption]

Baiklah, tidak akan berpanjang-panjang lagi untuk menyampaikan informasi yang mungkin berguna bagi kaum muda yang akan menentukan studi di perguruan tinggi. Ada satu bidang yang memiliki peluang masa depan yang baik mengingat arah hulu migas di Indonesia: Geomatics Engineering.

Bahkan dalam beberapa literatur yang beredar saat ini disebutkan bahwa Geomatics Engineering adalah klasifikasi pekerjaan di bidang migas yang relatif baru, menggunakan sistem satelit cukup kompleks yang mengorbit bumi untuk menyediakan referensi khusus guna menentukan lokasi sumur minyak, posisi offshore rig, menegaskanbatas-batas legal lokasi eksplorasi, navigasi dan pengawasan terhadap lingkungan.

Hochschule Karlsruhe Jerman yang memiliki jurusan Geomatics Engineering, misalnya menjelaskan bahwa cabang engineering ini berkembang dari kombinasi antara Geodesy dan Informatika. Nah, rekan-rekan muda di tanah air, apakah ada studi semacam ini di tanah air ? Ada kok. Setidaknya saya mempelajari, biasanya studi geomatics ini menyatu dengan studi geodesy. Misalnya di UGM, ada jurusan teknik geodesi dan geomatika, begitu juga dengan ITB (lihat: http://www.fitb.itb.ac.id/Teknik.Geodesi.Geomatika/) . Di Surabaya ada nggak ? Ada kok, lihat ini http://www.geomatika.its.ac.id/

Sebenarnya teknik geomatika ini memiliki prospek masa depan yang sangat baik, tidak sekadar di bidang hulu migas, hahaha…untuk hal tersebut tidak akan dibahas di artikel saya kali ini. Selamat mencari tahu lebih banyak tentang teknik geomatika.

[caption id="attachment_354596" align="aligncenter" width="600" caption="blog.sig.ac.in"]

1425819427655305356
1425819427655305356
[/caption]

Dan harapan saya tentu saja mudah-mudahan bidang hulu migas Indonesia dapat berkembang dengan tenaga-tenaga ahli geomatika Indonesia yang handal. Menguasai hulu migas, membangun timur Indonesia dan di laut (offshore) kita jaya !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun