Mohon tunggu...
Andre Jayaprana
Andre Jayaprana Mohon Tunggu... Administrasi - write and share

seek first to understand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kekinian Petra: “That Place from Indiana Jones”

13 September 2014   09:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:49 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggemar film Indiana Jones pasti tahu kalau ada jeda waktu yang cukup lama antara sekuel terakhir yang direlease (film keempat petualangan Indiana Jones) pada tahun 2008: “Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull” yang mengambil latar belakang lokasi utamanya: Amazon dengan sekuel Indiana Jones sebelumnya yang release pada tahun 1989: “Indiana Jones and the Last Crusade”, yang membuat suatu situs warisan dunia di Yordania sempat diperolok sebagai “That Place from Indiana Jones”.

[caption id="attachment_323735" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Obelisk Tomb, Bab el-Siq, Petra"][/caption]

[caption id="attachment_323736" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Keterangan lokasi dam kuno yang dibangun bangsa Nabatean"]

1410549899708415680
1410549899708415680
[/caption]

[caption id="attachment_323737" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Keterangan tentang saluran air yang dibangun pada masa kejayaan Petra"]

14105500731015768586
14105500731015768586
[/caption]

[caption id="attachment_323738" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Dulu air dikelola di dam dan terowongan air ini, bukti Nabatean memiliki kemampuan teknik yang baik"]

14105501591017774133
14105501591017774133
[/caption]

Jelas absurd jika Petra yang begitu terkenal diperolok sebagai “That Place from Indiana Jones”, hanya karena banyak orang mulai mengenal Petra setelah sebagian kecil lokasi pembuatan film Indiana Jones and the Last Crusade mengambil latar belakang monumen Al-Khazna yang spektakuler di kota Nabatean yang historis tersebut.

[caption id="attachment_323739" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Keterangan tentang lokasi Bab el-Siq yang merupakan rute sebelum memasuki the Siq (celah yang sekaligus jalur panjang menuju bangunan Al-Khazna)"]

1410550306371934352
1410550306371934352
[/caption]

[caption id="attachment_323740" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Toko souvenir dan barang antik menjelang the Siq, bau wewangian Frankincense sangat memanjakan indera penciuman"]

1410550595101909180
1410550595101909180
[/caption]

[caption id="attachment_323741" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - The Siq, inilah celah yang sangat terkenal dan menakjubkan, merupakan jalur historis yang kiri-kanannya menjulang dinding bukit batu alami yang sangat artistik"]

14105507591696645175
14105507591696645175
[/caption]

[caption id="attachment_323742" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Jalur awal the Siq yang memukau"]

1410550901402006183
1410550901402006183
[/caption]

Ada satu masa ketika peradaban Nabatean kuno menguasai wilayah Yordania bagian selatan dan semenanjung Arab bagian utara hingga ke wilayah Kanaan. Petra adalah ibu kota Kerajaan Nabatean. Kota yang dibangun di celah-celah bukit batu memancarkan warna merah bata dan putih yang khas dengan bangunan yang entah bagaimana tampak terpahat di dinding-dinding bukit, dipercaya sebagai tempat peradaban yang telah hadir sekitar 400 tahun sebelum masehi. Dari temuan arkeologis jelas bahwa Petra adalah kota yang dikelola dengan teknologi yang maju pada zamannya. Peradaban Nabatean yang menguasai Petra mengenal dengan baik teknik mengelola air menggunakan dam dan kanal serta penampungan air yang memungkinkan mereka untuk bertahan dan mengembangkan peradaban di daerah gurun yang tandus.

[caption id="attachment_323743" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Masih dalam celah yang sangat bersejarah itu..."]

1410550964875998558
1410550964875998558
[/caption]

[caption id="attachment_323744" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Lihatlah jejak air dalam salah satu sudut yang ada pada lokasi the Siq..."]

14105510301453628950
14105510301453628950
[/caption]

[caption id="attachment_323745" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - dinding alam yang menakjubkan..."]

1410551115786925624
1410551115786925624
[/caption]

[caption id="attachment_323746" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Keterangan yang menunjukkan bahwa iring-iringan unta yang digunakan dalam perdagangan antarbangsa dulu juga melalui celah ini, caravan trade route"]

1410551189859075289
1410551189859075289
[/caption]

[caption id="attachment_323747" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Lokasi pahatan yang menunjukkan caravan trade menggunakan unta"]

1410551294871243297
1410551294871243297
[/caption]

Petra seakan lenyap selama berabad-abad hingga akhirnya misteri kota yang hilang ini kembali terungkap oleh penjelajah dari Eropa pada tahun 1800-an setelah secara diam-diam menyamar sebagai Bedouin masuk ke lokasi yang misterius itu. Hilangnya Petra juga ditandai dengan lenyapnya peradaban Nabatean, salah satu fenomena yang dianggap misterius sama halnya dengan lenyapnya beberapa peradaban dunia semisal dengan apa yang terjadi dengan peradaban Maya di benua Amerika. Sekitar tahun 106 Masehi, Kerajaan Romawi menguasai daerah strategis yang merupakan jalur perdagangan antarbangsa pada zamannya itu. Diperkirakan sejak dikuasai Kerajaan Romawi itulah peran Petra sebagai jalur strategis perdagangan mulai memudar bersamaan dengan bangkitnya jalur perdagangan melalui laut. Waktu tidak dapat membawa kembali ke masa kejayaan Nabatean hingga sekitar tahun700 Masehi, Petra boleh dikatakan mencapai titik nadirnya. Spekulasi lenyapnya peradaban Nabatean salah satunya mengarah kepada semakin mengecilnya jumlah orang Nabatean dalam masa penguasaan asing. Bangsa Nabatean diperkirakan pecah dalam kelompok-kelompok kecil sebelum akhirnya memeluk agama Kristen, hingga akhirnya wilayah Nabatean jatuh ke dalam kekuasaan Arab. Tiga kali gempa bumi dalam periode waktu berbeda (tahun 363, tahun 551 dan tahun 749) yang melanda wilayah Petra diduga turut mempercepat lenyapnya peradaban Nabatean.

[caption id="attachment_323749" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - akhirnya Al-Khazna yang kembali menjadi sangat terkenal gara-gara film Indiana Jones"]

1410551386617882717
1410551386617882717
[/caption]

[caption id="attachment_323750" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - Once upon the time in Petra..."]

14105514831103734741
14105514831103734741
[/caption]

Petra yang menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia yang baru pada tahun 2007, dalam satu masa adalah kota yang kaya raya dan makmur karena lokasinya yang sangat strategis mendukung perekonomian. Jalur Petra merupakan jalur yang dikenal sebagai jalur caravan trade. Kota ini juga menjadi pemain utama perdagangan produk aromatik terutama kemenyan (frankincense) dan mur (myrrh).

Kekinian Petra dapat disaksikan pesona dan misterinya dari berbagai campuran gaya arsitektur Nabatean dan Greco-Roman bangunan makam kota yang sudah lama banyak dijarah. Petra juga menjadi tumpuan penduduk lokal yang mengandalkan sektor pariwisata untuk penghidupannya. Beberapa saat sebelum bus yang membawa kami tiba di Petra, Naim sang pemandu wisata mengumumkan agar botol air minum kemasan yang akan dibawa turun agar diberi label yang telah ia sediakan. Hal ini menurut Naim, karena biasanya penduduk setempat yang mencari penghidupan di sekitar situs bersejarah tersebut kurang menyukai wisatawan yang membawa air kemasan dari wilayah lain. Harapannya tentu saja membeli di sekitar lokasi.

Menjejaki bumi Petra petang itu hanya membuat aku bungkam, kehilangan kata-kata karena begitu terpukaunya. Pikiran-pikiran liar berkecamuk di antara berbagai spekulasi tentang keajaiban dunia ini, tentang pesona dan misterinya. Sangatlah sulit menuliskannya.

[caption id="attachment_323752" align="aligncenter" width="600" caption="Dokumen Pribadi - kala mentari siap terbenam di Petra"]

1410551582851136917
1410551582851136917
[/caption]


After they had heard the king, they went on their way, and the star they had seen when it rose went ahead of them until it stopped over the place where the child was. When they saw the star, they were overjoyed. On coming to the house, they saw the child with his mother Mary, and they bowed down and worshiped him. Then they opened their treasures and presented him with gifts of gold, frankincense and myrrh. (The Magi Visit the Messiah)


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun