Mohon tunggu...
Andra pramudya
Andra pramudya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya seorang mahasiswa yang semangat dalam prestasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Menuju Makmur

20 Januari 2024   15:06 Diperbarui: 20 Januari 2024   15:09 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia, sebagai negara berkembang yang dinamis dan kaya akan potensi, telah berkomitmen untuk menciptakan masa depan tanpa kemiskinan. Dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan implementasi kebijakan yang tepat, Indonesia memiliki ambisi untuk menghapuskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakatnya. Artikel ini membahas menuju kemakmuran ekonomi bagi indonesia, membahas langkah - langkah perjalanan menuju makmur

Presiden Jokowi merencanakan berkurangnya tingkat kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024. Data menyebutkan BPS kemiskinan ekstrem di indonesia pada tahun 2021 sebesar 4 persen dari jumlah penduduk, sebanyak 10,86 juta jiwa. jumlah penduduk yang ditargetkan untuk ditingkatkan penghasilannya sebanyak 2,1 jiwa (900.000 keluarga). sisanya dijadwalkan selesai 2022 - 2023 (212 kabupaten dan kota mandiri) dan 2023 - 2024 (514 kabupaten).

Langkah Mengurangi Kemiskinan
Jumlah penduduk miskin di indonesia semakin meningkat akibat pandemi virus corona. Pada tahun 2019, terdapat 24,8 juta orang yang hidup dalam kemiskinan .

Jumlah tersebut meningkat menjadi 27,5 juta pada tahunn 2020, namun menurun menjadi 26,5 juta pada tahun 2021, mewakili 9,71 persen dari total populasi.

Beberapa langkah - langkah mengurangi kemiskinan :
- Penguatan infrastruktur dan Akses Dasar
Salah satu langkah awal dalam mencapai indonesia menuju makmur adalah penguatan infrastruktur. Pemerintah telah menginvestasikan sumber daya dalam pembangunan jaringan transportasi,listrik, dan air bersih. Dengan memastikan akses yang merata terhadap infrastuktur dasar, termasuk di wilayah - wilayah terpencil, pemerintah berusaha mengurangi kesenjangan ekonomi antar daerah.

- Program Bantuan Sosial
Program Keluarga Harapan (PKH) : program bantuan sosial yang memberikan tunjangan keuangan langsung kepada keluarga miskin. Dengan memberikan bantuan tunai kepada keluarga yang memenuhi syarat, program ini membantu meningkatan akses pendidikan dan kesehatan bagi keluarga miskin.

- Pendidikan untuk Semua
Pendidikan dianggap sebagai kunci untuk memberdayakan masyarakat dan menciptakan perubahan sosial. Program - program seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) memberikan bantuan pendidikan kepada keluarga kurang mampu, memastikan bahwa anak - anak indonesia memiliki akses ke pendidikan yang berkualitas tanpa terhalang oleh kendala finansial.

- Pemberdayaan Usaha Kecil dan Mikro
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) : program yang memberikan akses mudah terhadap kredit bagi usaha kecil dan mikro. Hal ini membantu meningkatkan daya saing dan kapasitas ekonomi masyarakat.

- Program Penanggulangan Pengangguran
Program Kartu Prakerja memberikan pelatihan keterampilan kepada masyarakat untuk meningkatkan peluang kerja dan membantu mengurangi tingkat pengangguran.

- Kesehatan untuk Semua
Program Asuransi Kesehatan Nasional (JKN) memberikan jaminan akses layanan kesehatan bagi seluruh penduduk. Ini membantu mencegah beban finansial yang dapat menjadi penyebab kemiskinan akibat biaya kesehatan yang tinggi.

- Pengembangan Sektor Pertanian
Program Peningkatan Produktivitas Pertanian meningkatkan produktivitas pertanian membantu meningkatkan pendapatan petani dan masyarakat pedesaan, serta mengurangi ketidaksetaraan ekonomi antara wilayah perkotaan dan pendesaan.

Dengan menggabungkan strategi-strategi ini, pemerintah indonesia secara aktif berupaya mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan membangun landasan yang lebih kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa tingkat kemiskinan telah turun ke tingkat sebelum pandemi dan tren surplus perdagangan terus berlanjut.

Angka kemiskinan melanjutkan tren penurunan dari 9,57 persen pada september 2022 menjadi 9,36 persen pada maret 2023.
Setelah sempat mecapai dua digit selama krisis pandemi, angka kemiskinan cenderung menurun, yang menunjukkan bahwa ketahanan perekonomian masih terjaga.

Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebanyak 25,9 juta jiwa, lebih sedikit 0,46 jiwa dibandingkan September 2022.
Sejak maret 2021 hingga maret 2023, tercatat total 1,6 juta orang tercatat mampu keluar dari garis kemiskinan dan keluar.

Secara spasial, angka kemiskinan mengalami penurun baik di perkotaan maupun di pendesaan per Maret 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun