Mohon tunggu...
andra nuryadi
andra nuryadi Mohon Tunggu... -

journalist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SOPIR ISTIMEWA

23 November 2009   05:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:13 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak percaya?

Amati ketika anak kita berpamit, lalu dia naik ke mobil sembari mengusung tas sekolahnya. Kemudian ia berdoa agar semua aktivitasnya berjalan seperti yang ia kehendaki dan hari itu ia mendapat manfaat bagi hidupnya. Segera setelah mobil mulai meningalkan rumah, ia lalu bercerita tentang apa yang akan ia lakukan di sekolah nanti. Ia bercerita tentang temannya yang nakal, pintar, cengeng, dan semua yang ia lihat dan alami saban hari di komunitas bernama sekolah, yang -mungkin- kita tak pernah atau jarang menjalani.

Mungkin, ia juga bercerita tentang keinginan-keinginannya, cita-citanya, harapan-harapannya. Momentum istimewa untuk memperhatikan anak kita dengan segala mimpinya. Sesuatu yang barangkali tak ia ceritakan saat makan malam bersama (itu juga kalau sempat) atau saat menjelang ia tidur. Anda akan mencermati semangatnya hari itu, suatu modal yang akan mendorongnya mengikuti hari-harinya di luar rumah.

Kadang ia juga berani mengkritik kita, justru pada saat pagi tiba. Mengapa? Keberanian itu muncul karena dia merasa itulah waktu yang tepat untuk mengungkapkan. Ia dalam kondisi prima, seperti kita saja pada pagi hari.

Pagi, adalah waktu yang menyenangkan untuk memahami anak-anak kita. Termasuk ketika ia turun dari mobil, lalu bilang, "saya sayang ayah, semoga hari ini jadi hari baikku". Artinya ada dua hal yang dia sampaikan; yaitu bagaimana ia dengan kesadaran penuh sangat membutuhkan kita dengan mengucap rasa sayangnya, cintanya. Kemudianberharap ia memperoleh banyak manfaat atas doanya dan doa kita.

Jangan lupa lihat, seperti apa ia turun dan mulai menjejakkan kaki dari gerbang sekolah, dan masuk ke dalam?

Lihatlah, ia berjalan dengan muka yang penuh senyum seakan menantang hari-harinya. berjalan dengan semangat tinggi seperti tentara. Maka, saat itu, kita segera paham, bahwa anak kita akan baik-baik saja dan ia siap untuk menjalani dunianya.

Maka, saya akan selalu siap menjadi sopir istimewanya. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun