Mohon tunggu...
andra miftah
andra miftah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memajukan Riset Indonesia, Mahasiswa Bisa Apa?

13 Mei 2019   12:03 Diperbarui: 13 Mei 2019   12:09 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa sebagai kontributor dalam dunia riset

Riset dapat menjadi kunci untuk kemajuan suatu negara. Namun Indonesia belum menyadari hal tersebut dikarenakan tingginya fokus kepada pembangunan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Hal ini membuat negara ini lupa bahwa kunci dari pertumbuhan yang tinggi itu adalah inovasi yang ditopang oleh penelitian dalam sains dan teknologi.

Contoh nyata yang dapat menjadi cerminan bagi Indonesia adalah negara Taiwan. 30 hingga 40 tahun yang lalu kondisi Taiwan masih sama dengan Indonesia baik dari segi perilaku masyarakat maupun kondisi perindustriannya.

Namun saat ini, negara kecil tersebut telah bertransformasi menjadi salah satu negara yang dijului sebagai macan Asia  (One of The Asian Tigers) bersama dengan Hongkong, Korea Selatan, dan Singapur yang kita ketahui bahwa negara-negara tersebut mengalami kemajuan yang sangat pesat. Mengapa Taiwan bisa melakukannya dengan kondisi start yang sama dengan Indonesia?

Dilansir dari R&D Magazine Edisi Winter 2019
Dilansir dari R&D Magazine Edisi Winter 2019

Selain keseriusan pemerintah Taiwan dalam menggelontorkan dana dalam jumlah yang massive, mereka juga mengarahkan mahasiswa Taiwan yang menuntut ilmu diluar negeri agar menjadi dosen dan peneliti baik di kampus maupun institusi penelitian. Hal ini menyebabkan terciptanya ekosistem yang mendukung transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan dimanfaatkan untuk kemajuan negara mereka. Salah satu contohnya adalah Taiwan dapat menguasai teknologi pembuatan wafer semikonduktor dan fabrikasi IC dari Sillicon Valley. Dampaknya adalah Taiwan bertransformasi menjadi negara berteknologi tinggi dan dikenal sebagai "Sillicon Valley nya Asia".

Kepedulian Indonesia terhadap riset mulai berkembang walaupun belum maksimal. Mohamad Nasir selaku menteri riset dan pendidikan tinggi Indonesia mengatakan bahwa dana riset Indonesia sudah meningkat sejak tahun 2015 yang sebesar 0,08% dari Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 0,23% dari PDB pada 2017, dilansir dari antara. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa dana yang dialokasikan untuk riset selalu ditingkatkan tiap tahunnya namun dana riset Indonesia masih kurang dari ideal yaitu secara ideal dana riset negara bernilai 1% dari PDB negara itu sendiri.

Sampai saat ini, pemerintah sadar akan pentingnya perkembangan riset di Indonesia. Namun upaya tersebut tidaklah cukup. Menurut Yanuar Nugroho, Deputi II Kepala Staf Kepresidenan RI, Pemerintah perlu untuk membangun ekosistem riset, dilansir Harian Kompas. Ekosistem riset adalah suatu ekosistem yang akan membantu untuk menghasilkan riset yang bermutu sekaligus akan mengembangkan ekosistem itu sendiri. Ekosistem riset ini  mencakup pendanaan, kelembagaan, sumber daya manusia dan regulasi. Keempat aspek tersebut harus dibangun se-kondusif mungkin dan saling mendukung sehingga dapat dihasilkan ekosistem riset yang baik.

Ekosistem riset yang baik hanya akan terbentuk apabila tiap aspek dalam ekosistem tersebut saling mendukung. Mahasiswa sebagai bagian dari perguruan tinggi yang merupakan suatu kelembagaan yang menjadi cakupan dalam aspek ekosistem riset memiliki tanggung jawab untuk turut mendukung terbentuknya ekosistem riset yang baik dengan ikut terlibat dalam kegiatan riset yang ada. Untuk meningkatkan kualitas riset, mahasiswa perlu meningkatkan kemampuan literasi dan mengikuti berbagai pelatihan atau seminar dokumentasi riset. Mahasiswa juga dapat mengadakan kegiatan-kegiatan terkait melalui wadah kemahasiswaan yang ada di kampus.

Mahasiswa dapat aktif dalam melakukan riset dengan berbagai jalan seperti mengikuti kegiatan perlombaan riset (Program Kreativitas Mahasiswa, perlombaan paper dan sejenisnya) ataupun dengan ikut serta pada penelitian yang dilakukan oleh dosen. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti berbagai pelatihan ataupun seminar mengenai dokumentasi riset. Mahasiswa juga lewat BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) ataupun Himpunan Mahasiswa dapat mengadakan kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menarik minat mahasiswa terhadap riset seperti mengadakan kegiatan apresiasi riset dan juga pelatihan riset.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun