Jakarta, 24 Juli 2023 - Menurut hasil Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berusia 15 tahun (70%) memiliki keterampilan dibawah kompetensi minimum dalam membaca dan matematika dasar.
Skor PISA tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10-15 tahun terakhir. Studi ini juga mengungkapkan kesenjangan besar antara wilayah dan kelompok sosial-ekonomi dalam kualitas pembelajaran, yang diperparah oleh pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi masalah ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah melakukan penyederhanaan kurikulum darurat untuk mengurangi dampak "learning loss" selama pandemi.
Hasil dari sekolah yang menerapkan kurikulum darurat menunjukkan bahwa pendekatan ini berhasil mengurangi dampak pandemi pada literasi sebesar 73% dan numerasi sebesar 86%.
Kini, dalam upaya pemulihan pembelajaran, sekolah memberikan akses dengan adanya Kurikulum Merdeka. Pemerintah berharap dapat memulihkan pembelajaran setelah dampak pandemi COVID-19 dan mencegah terjadinya "learning loss" di Indonesia.
Penerapan Kurikulum Merdeka diharapkan dapat benar-benar berjalan seperti yang diinginkan. Namun kenyataannya masih banyak guru terkendala dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Kendala tersebut dapat berasal dari dalam diri guru yang bersangkutan maupun dari luar. Berbagai kendala tersebut di antaranya terkait dengan literasi, referensi, akses digital, kompetensi guru, dan pengelolaan waktu. Diketahui bahwa beberapa guru masih mengandalkan buku paket, baik buku siswa maupun buku guru sebagai satu-satunya sumber belajar. Sedangkan, sumber belajar lainnya dianggap tidak penting.
Seperti halnya kondisi yang dihadapi oleh guru-guru SMP yang berada di Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat. Dari diskusi dengan perwakilan tokoh masyarakat yaitu, Bapak Bakri Hasan mengatakan bahwa sebagian besar guru belum memiliki keterampilan yang cukup dalam merancang pembelajaran digital (digital learning) untuk membantu dalam proses pembelajaran secara luring. Padahal, guru-guru dapat dengan mudah membuatnya dengan bantuan software atau website penyedia jasa desain yaitu Canva.com. Salah satu contoh yang dapat guru buat yaitu, Media Infografis.
Media infografis adalah sebuah media yang dapat memvisualisasikan data atau ide dengan mencoba menyampaikan informasi yang kompleks kepada audiens dengan cara yang cepat dan mudah dipahami.
Berkenaan dengan itu, pemanfaatan media pembelajaran juga merupakan salah satu aspek penting dalam proses pendidikan. Banyak ahli atau praktisi yang telah mengungkapkan manfaat atau keuntungan menggunakan media infografis dalam konteks Pendidikan seperti menurut Naparin dan Saad (2017) “dimana kemampuan literasi murid menjadi meningkat serta menyenangkan siswa secara tampilan visual.” Hal ini menunjukan betapa baiknya keterampilan membuat media infografis apabila dikuasai oleh guru Kecamatan Sukamakmur, Bogor. Sayangnya, guru-guru belum memiliki keterampilan tersebut.
Oleh karena itu Program Studi S1 Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta mengadakan “Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Bapak dan Ibu Guru di Kecamatan Sukamakmur dengan tema “Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Memanfaatkan Media Infografis Bagi Guru SMP di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat”.
Kegiatan PKM ini dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2023, dan dibuka oleh sambutan dari perwakilan Program Studi Teknologi Pendidikan FIP UNJ yaitu, Prof. Dr. Dra. Eveline Siregar, M.Pd. Kemudian sambutan dari perwakilan camat, yang diwakili oleh Bapak Kasi Pendidikan dan Kesehatan Kecamatan Sukamakmur: Yudi Nurfiudin, S.Sos. Serta sambutan dari UNJ yang diwakili oleh Ibu Dr. Wirda Hanim, M.Psi selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan yang mengapresiasi kegiatan pengabdian masyarakat ini sekaligus membuka acara.
Lalu, dilanjutkan dengan pemberian plakat sebagai simbolis kepada perwakilan guru di Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Guru dalam merancang media pembelajaran infografis.
Kegiatan Pengabdian Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Memanfaatkan Media Infografis Bagi Guru SMP di Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ini dipandu oleh tiga orang dosen Program Studi Teknologi Pendidikan, yaitu Diana Ariani, M.Pd. , Dra. Suprayekti M,Pd. , dan R.A Hirmana Wargahadibrata, M. Sc, Ed. Serta didampingi juga oleh dua orang mahasiswa Teknologi Pendidikan, yaitu Andra Hamidah dan Haliza Zahra.
Pada kegiatan pengabdian ini, peserta hadir sebanyak 11 orang. Mereka semua khidmat dalam mengikuti kegiatan ini. Setelah para peserta memiliki pengetahuan yang cukup tentang infografis, lalu dilanjutkan dengan pemberian tugas membuat infografis.
Dengan diberikan timeline penugasan dengan jangka waktu tiga minggu, para peserta boleh melakukan konsultasi terkait hal-hal yang belum dipahami melalui WhatsApp Group (WAG). Lalu, pengumpulan tugas dilakukan melalui Google Classroom.
Terakhir, akan diberikan pemberian umpan balik kepada peserta dan akan diberikan sertifikat. Dengan adanya pengabdian kepada masyarakat di Kecamatan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat khususnya pemanfaatan media infografis, diharapkan para peserta dapat mengembangkan media pembelajaran untuk menunjang proses belajar peserta didik.
Link Video Kegiatan PKM: Implementasi Kurikulum Merdeka dengan Memanfaatkan Media Infografis Bagi Guru SMP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H