Mohon tunggu...
Andra Fembriarto
Andra Fembriarto Mohon Tunggu... -

Gua Andra Fembriarto. Penikmat hidup. Penggiat kebahagiaan. Pembuat film. Tenggelam dalam musik. Makan layak, hidup layak. Amarana.\r\nAyo kita bagi-bagi cerita yang kita dapat dari berjalan-jalan! Yuk!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Para Calon Timnas Sepak Bola Kita Tidak Berani Bermimpi… Shit

3 Agustus 2010   16:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:20 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Satu… dua… tiga… ayo sama-sama berseru… “Oh dear…”

Oh dear, oh dear, oh dear…

Okay, beberapa hari yang lalu gua bertemu dengan seorang pembuat dokumenter bernama, Rudi Haryanto, nice guy. Anyway, kita sedang membicarakan tentang semangat yang hilang dari bangsa ini. Memang kita semua selalu mengeluh mengenai kenapa ini-itu di negara ini selalu kurang atau selalu kwaliteit 2, 3, dst…

Contoh:


  1. Kenapa sih tim sepak bola kita kalah mulu?
  2. Film Indo makin bagus sih, tapi tetep ga ada apa-apanya dibanding film Korea.
  3. Indo mau buat mobil bikinan sendiri? (dengan nada sarkastis)
  4. Oh, komputer ini buatan Indo… pantesan…
  5. Kita harus bangga dengan indomie! Semua orang suka…. Meskipun menyebabkan kanker.
  6. Dulu bulu tangkis kita berjaya… what happened?


Nah, kembali membahas contoh nomor satu. Mas Rudi bercerita seperti ini, bahwa dia pernah ngobrol-ngobrol ama bibit-bibit timnas sepak bolah Indonesia. Dan ia bertanya tentang harapan mereka untuk Piala Dunia 2022.

Harapan?

Maaf, mas nanya harapan?

No, thank you.

Kok bisa gitu yah… yah, bagi mereka adalah sebuah misteri di mana mereka sudah berusaha sekeras mungkin tapi selama bertahun-tahun ini tidak ada peningkatan yang berarti. Maka dari itu mereka tidak berharap banyak, ataupun sama sekali, bisa berlaga di kompetisi tergengsi di dunia itu 12 tahun mendatang.

Lalu, Mas Rudi memberanikan diri untuk bertanya. “Bagaimana dengan bermimpi? Kalian masih mau mimpi bisa kan?”

“Wah… ga berani mas.”

Mereka ga berani bermimpi. Dengan kata lain, bermimpi saja tidak berani. Dengan kata lain, ada ketakutan untuk bermimpi ke Piala Dunia. Dengan kata lain Piala Dunia hanyalah sesuatu yang tak mungkin terjangaku selamanya. Dengan kata lain…

Shit, we’re f***ed.

Menurut mereka impian adalah target. Dan target itu sangat sulit untuk dicapai sehingga ga usah dicoba daripada kecewa. Yah logikanya, bagaimana bisa meraih apa-apa kalau berusaha saja sudah tidak mau. Bagaimana mau mulai usaha, kalau memikirkan (bermimpi) mencapai suatu tujuan aja mending ga usah.

Sama halnya jumat malam gua bermimpi untuk ke Tebet dari Senopati, daripada kena macet 2 jam di jalan, mending ga usah.

Sama halnya kita sudah putus asa sama para pemimpin negara ini.

Sebenernya yang bahaya tuh gini:

Bukan apakah para pejabat itu beneran korupsi atau tidak. Tapi, cara berpikir kita yang dari awal sudah ngecap para pejabat pasti korupsi atau bakal korupsi. Bahwa politik itu kotor.

Bro! Sis! Jesus Christ… menurut gua itulah yang paling bahaya, bahwa kita semua sudah sama sekali hilang kepercayaan ama “pemimpin yang kita pilih”. Mind-set kita dah negatif duluan.

Kita sudah tidak ada mental juara (baca: mental tahan banting, kerja keras, terus-menerus mengarungi kegagalan, puputan).

Gua punya satu cara berpikir yang bisa kita coba… untuk mempermudah diri kita punya mental juara, yaitu apa yang gua namakan:

“SIKLUS PERJUANGAN!”

Jadi gini, dahulu kala, para pejuang kemerdekaan negara ini berjuang tanpa memikirkan kapan mereka merdeka, yang penting secepetnya. Tapi gua yakin, mereka juga ga punya bayangan kapan bener-bener merdeka. Tapi mereka tetap berjuang juga.

Kalo lo tanya mereka napa mereka berjuang… jawabannya, “yah demi anak cucu kita”.

Jadi, gua menyimpulkan saat mereka berjuang, mereka ga peduli gagal atau kapan suksesnya. Yang penting saat itu mereka telah membuat suatu perbedaan yang dapat membuat langkah-langkah perjuangan bangsa ini lebih maju lagi.

Setiap langkah, adalah langkah maju. Jadi, kalo lo harus berhenti di tengah-tengah perjalanan, setidaknya lo dah cukup membuka jalan buat orang-orang lain untuk melanjutkan perjalanannya.

Nah, itulah tugas para pejuang saat itu, yaitu membuka jalan.

Tugas para penerus, adalah membuka jalan itu lebih jauh lagi sampai pada tujuan. DAN! Menghormati dan merayakan semua usaha yang pernah dilakukan para pejuang sebelumnya sebagai tanda penghargaan atas usaha mereka.

Jadi, meskipun para pejuang yang terdahulu harus berhenti di tengah perjalanan setidaknya mereka dapat hadiah berupa pengharagaan itu…

Dan para pejuang selanjutnya… kalo merasa tujuan masih sulit dicapai atau jauh sekali… yah lo perjuangkan untuk generasi berikut, buka jalannya sedikit demi sedikit. Dan nanti generasi berikut akan selalu memberi penghargaan bagi pejuang yang sekarang. Apapun yang kita perjuangkan ga sia-sia kok…

Syukur-syukur tujuan tercapai. Tapi kalau belum pun…

Semua dapet hadiah!

Itulah SIKLUS PERJUANGAN!

(Rudy Hartono bukan produk Indonesia Got Talent, dia produk hardcore latihan to the max)

Jadi kembali ke timnas kita, kalau merasa belum bisa berlaga di Piala Dunia, jangan menyerah sekarang karena usaha kalian adalah supaya membuka jalan bagi calon timnas berikutnya!

Kalo ampe putus asa…. Bro, sis… gimana para generasi berikut punya semangat?! Pendahulunya aja bermental penyerah. Dan itu mematikan perjuangan.

Jadi artinya kalau kita tidak melanjutkan perjuangan atau bahkan ga berani berjuang… artinya kita menyia-nyiakan dan tidak menghormati orang-orang yang telah membuka jalan bagi kita.

Buktikan timnas adalah kelompok juara, bukan karena dapet piala, tapi karena berjiwa pantang menyerah!

Ngomong-ngomong tentang Rudy Hartono, inilah yang gua pelajari tentang dia akhir-akhir ini. Yes, dia legenda. Yes, dia jago parah. Yes, dia menang berbagai kompetisi bulu tangkis dan bahkan belum ada yang bisa memecahkan rekor menang All England tujuh kali berturut-turut.

Tapi… (dan menurut gua ini menggugah banget)… dia tidak melakukannya sendiri. Atau prestasi dia bukan karena dia superman. Tapi karena dia memiliki tim super-men.

Mereka adalah The Magnificent Seven: King, Chandra, Hadinata, Hartono, Sumirat, Tjun Tjun, dan Wahjudi.

Jadi gini, pendek kata, dalam pertandingan-pertandingan bulu tangkis, meskipun ada pemenang tunggal, tapi menuju kemenangan itu tim Indonesia harus bekerja sama untuk membuat “lelah” lawan-lawan mereka dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya.

Jadi di pertandingan terakhir tinggal dibabat aja sama siapapun yang bertanding di pertandingan terakhir, seperti Rudy Hartono.

Jadi sebenarnya kemenangan-kemenangan beliau bukan hasil usaha sendiri, tapi timnya beliau yang “membuka jalan” untuk dirinya.

……………………… Gokil.

Untuk timnas sepak bola kita… please jangan putus asa. Boleh lo ngerasa gagal sekarang, tapi jangan sampe lo bawa kegagalan itu ke jiwa penerus lo.

Setidaknya lo bermimpi sekarang, dan turunkan impian lo ke penerus lo.

Kalo penerus lo tetap “belum berhasil”, dukung usaha mereka menurunkan impian itu.

Sampai impian itu beneran udah di tangan kita berupa piala dengan bola dunia emas tertancap di atasnya.

Deal?

Dan buat kita-kita yang cuma bisa nonton aja… mati aja kalo hanya bisa menghujat. Kita juga harus ikut mimpi dan tidak mematahkan semangat mereka yang berjuang dengan selalu mengutuk kwaliteit dua, dst. Terus percaya, sisbro.

Tapi untuk sekarang,

emang benar, kita, orang Indonesia… butuh pahlawan, panutan, sekarang. Seseorang yang bisa membakar semangat kita. We need a white knight. Demi integritas semangat kita. Kita butuhngeliatseseorang yang mati-matian memperjuangkan bangsa kita.

Mungkin ini topik untuk catatan berikutnya, cuma gua sebutlah sekarang juga. Dulu, orang memperjuangkan kemerdekaan…
Dan sekarang orang bingung apa yang bisa kita perjuangkan sekarang?

Kenapa harus bingung? Kita perjuangkan kemerdesaan.

Lawan kita tetap penjajah. Cuma, bukan Belanda yang jajah kita.

Yes, kita semua tahu apa yang menjajah kita sekarang.

Salah satunya: rasa takut bermimpi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun