Mohon tunggu...
Damara Damara
Damara Damara Mohon Tunggu... profesional -

a real man

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

1 Dolar AS Segera Tembus Rp.14000

11 Maret 2015   23:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:47 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Eropa tidak terlepas situasi Yunani, Italia, Rusia dan Ukraina sbagai sumber krisis ekonomi. Tingkat pengangguran di Yunani mencapai rekor nasional tertinggi sebesar 28 persen, dimana didominasi oleh kaum mudanya sebesar 64 %. Hutang Yunani semakin mendekati tingkat yang mengkuatirkan, inflasi nampak tidak terkendali. sedangkan kondisi perekonomian Ukraina juga semakin memburuk, lembaga pemeringkat rating Fitch telah menurunkan (downgrade) hutang Ukraina ke tingkat yang lebih rendah, dari B ke tingkat CCC (pra-default level). Krisis ekonomi telah berakibat krisis politik, kondisi Eropa akan makin memburuk berdampak terhadap munculnya depresi ekonomi baru 2015

(4). Latin America

Perekonomian Argentina dan Brazil menunjukan kemunduran yang akut. Inflasi di Argentina saat ini telah melampaui 40%, mata uang Peso jatuh, begitu pula tren penurunan ekonomi di Brazil, inflasi merangkak naik, angka penganguran makin tinggi, diperkirakan akan terjadi gejolak politik di awal tahun 2015 ini yang akan berujung dengan gejolak yang menuntut Presiden Dilma Rousseff untuk merestorasi kebijakan ekonominya. Kondisi di Venezuela makin parah akibat kekacauan ekonomi, gang-gang bandit berkeliaran di jalan untuk merampok di jalan-jalan Venezuela. Argentina dan Brazil akan menggerakan resesi ekonomi baru di Amerika Latin. Diperkirakan ada Presiden di latin amerika yang akan mundur/jatuh 2015 ini.

(5). Kondisi di Asia dan Afrika

Gejolak ekonomi di Turki telah berada di luar kendali . Pemerintah terpaksa menggunakan semprotan merica dan meriam air dalam upaya untuk membubarkan unjuk rasa dan  memulihkan ketertiban. ISIS semakin membuat kacau ekonomi kawasan Timteng dan asia pada umumnya. Bank Sentral India akan berada dalam kondisi  panik karena efek tapering lanjutan dari The Fed yang mempengaruhi sistem keuangan mereka, hal yang sama juga dirasakan di Thailand. Di Australia tingkat penggangguran telah mencapai angka tertinggi dalam 10 tahun terakhir ini, pemerintah berusaha keras menutup pintu bagi imigran gelap yang membludak akhir-akhir untuk mengatasi dampak sosial ekonomi yang makin tinggi saat ini. Salah satu ekonom Ghana paling terkemuka  mengatakan bahwa ekonomi Ghana akan “crash” lagi pada bulan Juli 2015, apabila kebijakan yang radikal tidak segera diwujudkan . Ghana dan negara-negara afrika Utara akan menjadi salah satu pemicu atau “pembuka” pintu masuk krisis ekonomi di kawasan benua Afrika.

Atas dasar kondisi diatas, maka kemungkinan :

* GBP akan terapresiasi tehadap USD segera,

* indeks FTSE 100 akan berada diatas 6900,

* indeks S &P (WTI benchmarck) antara 2000 sampai dengan 2100

*Rupiah akan makin mesra dan dekat dengan Dong Vietnam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun