Ayahnya membaca surat itu dengan perasaan campuran antara haru dan bangga. Ketika ia menyadari bahwa putranya telah berhasil, air mata kebahagiaan pun tak terbendung lagi. Mereka berdua saling memeluk erat, merayakan pencapaian besar yang telah dicapai oleh Rama. Dalam pelukan itu, terdapat ungkapan rasa syukur yang tak terucapkan.
Dengan rasa syukur yang tak terucapkan, Rama memutuskan untuk menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Dia siap untuk mengejar ilmu dan mempersiapkan dirinya menjadi seorang dokter, siap untuk memberikan kontribusi bagi kesehatan masyarakat dan mewujudkan impian yang telah lama dia genggam erat di hatinya.
***
Di Jakarta, hari-hari Rama adalah pusaran kuliah, laboratorium, dan jam perkuliahan yang tak berujung. Hutan beton menguji tekadnya, tekadnya tak tergoyahkan seperti tebing granit yang menjaga pantai yang dia cintai.
Saat tahun-tahun berlalu seperti layar kapal yang digerakan  oleh angin sepoi-sepoi, Rama berhasil dalam studinya, mendapatkan penghargaan dari kampusnya tempat kuliah kedokteran. Perjalanan hidupnya adalah bukti dari semangat tak terkalahkan seorang putra nelayan, yang mimpinya melambung lebih tinggi dari camar yang menari- nari di langit.Â
Setelah lulus dengan  cum laude, Rama kembali ke kampungnya, kampung nelayan Cigading dengan gelar Dokter.  Rama berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia akan menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Dia akan tumbuh, dan berkembang menjadi seseorang Dokter yang dapat memberikan kontribusi positif bagi kesehatan masyarakat dan keluarganya.
Bulan-bulan berlalu dan Cigading tetap menjadi tempat di mana Rama menemukan kedamaian sejati. Meskipun kesibukannya sebagai seorang dokter di kota yang jauh dari pantai yang ia cintai, dia selalu kembali ke sana untuk menyegarkan diri dan mengumpulkan kembali kekuatannya.
Ketika tahun-tahun berlalu, Rama tidak hanya menjadi dokter yang disegani di Cigading, tetapi juga menjadi teladan bagi banyak anak muda di sana. Dia membuka jalan bagi mereka yang bercita-cita tinggi tapi memiliki finansial yang terbatas, menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, tidak ada yang tidak mungkin.Â
Tetapi di balik semua kesuksesan, Rama tidak pernah melupakan akarnya. Dia masih menyisihkan waktu untuk menemani ayahnya memancing di laut, menikmati momen-momen sederhana bersama keluarga dan teman-temannya di tepi pantai.
Bagi Rama, Cigading adalah rumah, tempat di mana dia belajar dan tumbuh menjadi pribadi yang dia kenal hari ini. Dan dia tidak pernah melupakan pesan sederhana dari ayahnya namun mendalam yang terpatri di hatinya, bahwa setiap mimpi dapat diwujudkan dengan tekad yang kuat dan dukungan yang tulus dari mereka yang mencintai kita
*****