Mohon tunggu...
Andradika Fasya
Andradika Fasya Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotlier yang suka nulis, hidup di Bali dan Brussels.... IG :@andfasya FB: Andadrika Fasya Syamun

hotelier yang suka nulis, hidup di Bali dan Brussels.... IG :@andfasya FB: Andadrika Fasya Syamun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Biarkan Cinta Masuk ke Hati

21 April 2024   08:42 Diperbarui: 21 April 2024   08:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran seorang pemuda dari Belanda, telah membawa warna baru dalam hidup, Fatima. Mereka pertama kali bertemu di pasar tradisional, Tegal Bunder di Cilegon, di mana Fatima, sedang berbelanja untuk keperluan Keluarganya. Senyumnya yang cerah, matanya yang biru dan rambut pirangnya  memberikan kesan yang tak terlupakan dalam ingatan, Fatima.

Setelah pertemuan itu, mereka secara kebetulan bertemu lagi di taman Kota. Aart, begitu dia memperkenalkan dirinya, juga terkesan dengan keanggunan, dan kecantikan Fatima. Meskipun ada perbedaan budaya yang jelas di antara mereka, tetapi rasa ingin tahu, dan rasa hormat mereka satu sama lain menjadi dasar yang kuat untuk berinteraksi lebih jauh.

Setiap pertemuan diantara mereka, Fatima, merasakan getaran kebahagiaan, dan kedamaian yang tak tergantikan. Saat mereka, berjalan-jalan di sepanjang jalan-jalan di Kota Cilegon, Fatima, merasa dunianya menjadi lebih cerah, dan penuh warna. Mereka berbagi cerita tentang kehidupan mereka, tentang keluarga, dan impian mereka.

Pertemanan mereka tumbuh menjadi sesuatu yang lebih dalam dari sekadar pertemuan kebetulan. Fatima, merasakan kebahagiaan yang melimpah setiap kali dia, berada di dekat Aart. Dia, menemukan ketenangan dalam kehadirannya, seperti menemukan oase di padang pasir

Bagi Fatima, kebahagiaan bukanlah tentang kekayaan materi atau kesempurnaan dunia luar. Itu tentang menemukan kedamaian dalam dirinya sendiri, dan tentang berbagi momen-momen berarti dengan orang-orang yang paling penting dalam hidupnya. Pertemuan dengan Aart,  telah membuka mata, dan hatinya, untuk melihat keindahan di sekelilingnya yang mungkin sebelumnya terlewatkan. Seperti permata yang berkilau di dalam kotak perhiasan yang paling berharga. Setiap kali dia, merenungkan nama itu, rasanya seperti menyentuh sebuah kenangan yang indah namun juga penuh dengan harapan. Nama Aart, terpatri dalam setiap detak jantungnya, mengingatkannya pada kehadiran lelaki itu, dalam hidupnya yang memberikan warna baru pada setiap langkahnya.

Setiap kali dia berpikir tentang Aart, hatinya berbunga-bunga dengan sukacita. Meskipun mereka berasal dari latar belakang yang berbeda, tetapi, Fatima, merasa bahwa mereka memiliki ikatan yang kuat yang melampaui perbedaan budaya, dan agama. Mereka, saling melengkapi dengan sempurna, seperti dua potongan puzzle yang berpadu menjadi satu.

Dalam diam, Fatima, sering kali mengulang nama itu dalam hatinya, seperti mantra yang memberikan kekuatan dan ketenangan. Aart, bukan hanya sekadar nama, tetapi simbol dari kehangatan, kepercayaan, dan cinta yang telah ia temukan. Bahkan dalam kegelapan malam yang paling dalam, namanya adalah cahaya yang menuntunnya melalui lorong-lorong yang gelap.

Fatima, percaya bahwa takdir telah mempertemukan mereka untuk alasan yang besar, dan dia, bersedia untuk menunggu dengan sabar, dan penuh keyakinan. Setiap hari, dia menyimpan nama Aart dalam hatinya dengan harapan bahwa suatu hari nanti, mereka akan bersatu, dan melanjutkan perjalanan hidup bersama.

Dalam hatinya yang penuh dengan cinta dan pengharapan, Fatima, tahu bahwa nama Aart, akan selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan darinya. Dan, meskipun mungkin masa depan mereka penuh dengan rintangan, namun satu hal yang pasti adalah bahwa cinta mereka, akan terus berkembang, menguat, dan menyinari setiap langkah yang mereka ambil.

Pada salah satu sore yang cerah di Cilegon, Fatima, dan Aart duduk di tepi pantai, menikmati keindahan matahari terbenam di cakrawala. Mereka berbagi tawa, cerita, dan candaan, mengisi udara dengan kebahagiaan yang tak terbantahkan.

Di dalam hatinya, Fatima, tahu bahwa dia merasa bersyukur atas hadiah tak terduga yang diberikan oleh takdir, dipertemukan dengan Aart, membuat Fatima, merasakan getaran aneh dalam dirinya. Setiap kali namanya disebut, detak jantungnya berdegup lebih cepat dan sorot matanya terasa berbinar. Aart, lelaki yang membawa cahaya baru ke dalam kehidupannya, bukan hanya sekadar bertemu, tetapi lebih seperti takdir yang telah lama ditunggu-tunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun