Lumayan di tanggal tua seperti ini, pengeluaran alat pembersih bernama sabun jadi sedikit berkurang, begitu juga untuk membeli makanan. Janganpun mandi, ini saja masih di kantor untuk menulis ketiga poin sebelumnya di atas. Perlu perenungan yang mendalam untuk menentukan ketiga poin tersebut, karena apabila sampai salah bisa ditegur Kang Dullah, guru batin dengan akun FB Penjaga Rahasia.
5. Mendoakan Jonru Supaya Segera Bertaubat
Dari Abu Ad-Darda’ dia berkata: Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) tanpa sepengetahuannya, melainkan malaikat akan berkata, “Dan bagimu juga kebaikan yang sama.” (HR. Muslim no. 4912)
Dalam riwayat lain dengan lafazh:
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) tanpa diketahui olehnya adalah doa mustajabah. Di atas kepalanya (orang yang berdoa) ada malaikat yang telah diutus. Sehingga setiap kali dia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang diutus tersebut akan mengucapkan, “Amin dan kamu juga akan mendapatkan seperti itu.”
Mari kita berdoa untuk Beliau dan kita semua, Ya Allah, mohon beri hidayah Jonru dan umat (pendukung dan pelaknat)-nya untuk segera taubat sebagai wujud pelaksanaan ayat suci-Mu dibawah ini, aamiin...
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا تُوبُوا إِلَى اللهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat Nasuha (taubat yang benar). Moga-moga dihapuskan dari kamu dosa-dosa kamu dan kamu dimasukkan ke dalam suurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (Surah Al-Tahrim, 66: 8).
***
Silahkan tambah lagi alasan mengapa harus mengucapkan terima kasih pada Bang Jonru Ginting, terutama trainee-trainee yang pernah merasakan tangan dingin Beliau...
Tulislah kitab hidupmu dengan sebaik-baiknya, belajarlah ilmu hikmah pada pencaci dan pembenci. Manulis tanpa pena adalah menulis lembar-lembar hidup kita dengan perilaku terpuji yang menjadi teladan nan mempesona, seperti kisah perpisahan saya di "Silaturahim yang Tertunda, Selamat Jalan Prof...".
Jogjakarta, 30 Okt. 2014.