Mohon tunggu...
Andra Juansa
Andra Juansa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Alma Ata

Mahasiswa jurusan Informatika di Universitas Alma Ata.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inovasi Nugget Lele oleh Mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata Sebagai Upaya Atasi Stunting di Desa Pemaron, Brebes

17 September 2024   09:37 Diperbarui: 17 September 2024   10:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brebes, 11 September 2024 - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Alma Ata kembali menunjukkan perannya dalam pembangunan masyarakat. Kali ini, Kelompok 47 KKN Tematik mendapat sorotan setelah kunjungan Ibu Yuli Fitria, perwakilan Dinas Perikanan Kecamatan Brebes, pada hari Rabu. Kunjungan ini menjadi momen penting dalam membahas program kerja unggulan mahasiswa yang berfokus pada inovasi pangan berbasis ikan lele.

Tema KKN yang Relevan dengan Isu Lokal

Program ini sejalan dengan tema besar KKN Tematik Universitas Alma Ata tahun 2024, yaitu "Penguatan Ketahanan Pangan Masyarakat dan Percepatan Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Potensi Daerah". Mengambil inspirasi dari tema tersebut, Kelompok 47 memilih sub-tema yang lebih spesifik: "Transformasi Pangan dan Nutrisi: Mempercepat Penurunan Stunting melalui Optimalisasi Potensi Daerah untuk Pembangunan Berkelanjutan".

"Kami memilih tema ini karena melihat potensi besar sektor perikanan di Desa Pemaron, Brebes yang belum dioptimalkan untuk mengatasi masalah gizi, khususnya stunting," ujar Andra, ketua Kelompok 47 KKN Tematik Universitas Alma Ata.

Wawasan dari Dinas Kesehatan

Ibu Yuli Fitria, yang akrab dipanggil Bu Pipit, memberikan wawasan berharga selama kunjungannya. Dengan pengalaman sejak 2017 di Dinas Perikanan, Bu Pipit memaparkan berbagai informasi penting terkait potensi perikanan dan upaya pengolahan yang telah dilakukan di daerah tersebut.

"Selain budidaya lele yang sudah umum, kami juga memiliki budidaya nila di Pemaron dengan sistem karamba," jelas Bu Pipit. "Beberapa produk olahan yang pernah kami kembangkan termasuk siomay, lele bumbu, dan kerupuk. Namun, inovasi nugget lele yang diusulkan oleh mahasiswa KKN ini sangat menarik dan potensial."

Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan

Inovasi Nugget Lele: Lebih dari Sekadar Camilan

Nugget lele, yang menjadi fokus inovasi Kelompok 47, bukan hanya sekadar produk pangan biasa. Bu Pipit menekankan beberapa aspek penting dalam pengembangannya:

  • Penggunaan ikan segar yang lebih banyak untuk meningkatkan kandungan protein.
  • Pembuatan bumbu sendiri untuk menjaga kualitas dan cita rasa.
  • Pentingnya pengemasan yang menarik, terutama untuk target konsumen anak-anak.
  • Penggunaan timbangan digital untuk memastikan akurasi komposisi bahan.

Tantangan dan Potensi Lokal

Bu Pipit juga menyoroti beberapa tantangan dan potensi lokal yang perlu diperhatikan:

"Masalah stunting di daerah kita bukan semata-mata karena ketidakmampuan ekonomi masyarakat, tapi lebih kepada kurangnya pengetahuan tentang gizi," ungkap Bu Pipit. "Karena itu, program Gemarikan (Gemar Makan Ikan) menjadi sangat penting untuk mendorong konsumsi protein hewani."

Dari sisi potensi, Brebes memiliki sekitar 13.000 nelayan dan 2.500 pembudidaya ikan. Meskipun demikian, skala budidaya di Pemaron masih tergolong kecil hingga menengah, menunjukkan masih adanya ruang untuk pengembangan.

Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi Kegiatan

Harapan dan Langkah Selanjutnya

Mahasiswa KKN Tematik 47 Universitas Alma Ata melihat inovasi nugget lele ini sebagai langkah awal yang menjanjikan. "Kami berharap produk ini bisa menjadi solusi praktis untuk meningkatkan asupan protein masyarakat, sekaligus mendukung upaya penurunan angka stunting di Kecamatan Brebes," ujar Syifa, salah satu anggota kelompok yang menjadi penanggung jawab program ini.

Langkah selanjutnya, kelompok ini akan melakukan uji coba produksi dan melibatkan masyarakat lokal dalam proses pengembangan dan pemasaran.

Dengan dukungan dari Dinas Perikanan dan semangat inovasi mahasiswa, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Brebes terkhusus Desa Pemaron, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan. Inisiatif ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara institusi pendidikan, pemerintah daerah, dan masyarakat dapat menghasilkan solusi kreatif untuk masalah lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun