Mohon tunggu...
andra nuryadi
andra nuryadi Mohon Tunggu... Konsultan - bekerja 20 tahun lebih di media, memiliki laboratorium kreativitas konten

Creative Addiction; Media Practitioner; Journalist

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bocor Alus dan Proses Jurnalistik Berkualitas

8 Maret 2024   17:29 Diperbarui: 12 Maret 2024   11:19 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau Anda tidak pernah menjadi jurnalis, Anda tidak akan paham bagaimana fakta-fakta dan data-data yang ditulis dan diucapkan itu diperoleh. Seperti halnya yang dituturkan lewat format bincang-bincang di platform digital bertajuk Bocor Alus.

Bahan-bahan yang dibincangkan adalah berasal dari proses panjang melalui proses jurnalistik yang dilakukan oleh para jurnalis media induknya, Tempo. Kendati pekerjaan jurnalis hari ini banyak diragukan oleh karena prosesnya yang kurang atau bahkan tidak jurnalistik, tetapi media-media semacam Tempo, Kompas, dan beberapa lainnya mestinya masih memegang prinsip-prinsip jurnalistik yang seharusnya tidak pernah berubah itu.

Wartawan-wartawan ditempa oleh proses dari bawah yakni turun ke lapangan mencari fakta. Ia harus melihat langsung bisa peristiwa atau bersua nara sumber. Proses ini --dulu- begitu panjang. Bisa berkeringat, berdarah-darah, bahkan kehilangan nyawa.

Prinsip mendapatkan fakta tidak cukup dari satu mulut. Kadang harus mencatat dari mulut lain yang relevan atau berhubungan langsung dengan obyek. Karena itu wartawan --sekali lagi dulu- pantang pulang sebelum redaktur menyatakan fakta dalam status "firm".

Di media-media seperti halnya Tempo, selain menyajikan konten parsial, ada pula yang berjenis kausal. Umumnya saling berkaitan antara  satu bagian dengan bagian lain. Karena sifatnya yang memiliki urgensitas tinggi itu lalu dipilih sebagai headline. Disajikan sebagai liputan atau laporan utama.

Yang diangkat adalah isu yang baru berupa hipotesa. Atau bahkan informasi sensitif namun sudah bocor halus. Makanya di ruang jurnalis begitu banyak dan beragam informasi.

Di media yang melanggengkan prinsip jurnalistik dan bukan semata copy paste berita, terlibat dalam laporan utama adalah sebuah kebanggaan sekaligus kesempatan. Dalam hal ini biasanya membutuhkan satu "pasukan" untuk bekerja bersama dan masing-masing memiliki tugas peliputan berbeda-beda.

Kerangka liputan dibuat untuk menyatukan persepsi. Strategi liputan disiapkan agar mendapat informasi fakta primer bahkan premium. Metodenya sudah pasti investigasi dan riset data. Bahkan jika terasa rumit sampai dibuatkan case linkage atau linkage analysis untuk memudahpahamkan kaitan antar satu hal dengan hal lain.

Dulu, setiap wartawan memiliki dan menyimpan hasil liputannya termasuk rekamannya. Sebagai bukti absah atas pekerjaannya. Kalau terjadi polemik dan perselisihan dengan pihak lain bahkan hasil liputan itu sampai dibuka untuk menjawab fakta yang sebenarnya.

Proses yang berliku dan terjadi hampir saban minggu (jika media merilis liputan utama tiap minggu) begini tidak akan Anda temui di acara-acara wawancara yang menyebut diri sebagai podcast. Dan di situlah letak perbedaan antara proses yang dilakukan oleh Bocor Alus versus podcast lain yang berbasis interview individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun