Podcast milik komedian dan produsen Ben Hissel ini menawarkan kepada audience-nya paket berlangganan mulai 5 dolar sampai 25 dolar per bulan.Â
Cara ini sukses, walaupun memang baru meraup sekitar 12 ribu pelanggan, tetapi dalam satu bulan podcaster satu ini bisa memperoleh pendapatan sampai 65 ribu dolar lebih.
Cara ketiga adalah affiliate sales atau penjualan berbasis afiliasi. Cara ini lebih kurang sama seperti yang banyak dilakukan oleh e-commerce di Indonesia bersama para partner-nya seperti media, blog, atau vlog. Prinsipnya, jika pendengar Anda melakukan aksi atau aktivasi pada link atau iklan brand klien, maka Anda akan memperoleh komisi.
Besarnya komisi tergantung dari ketentuan yang ditawarkan oleh pengiklan atau klien. Di luar itu, ada pula pihak ketiga yang menawarkan jasa afiliasi yang bertugas sebagai middle man.Â
Pihak ini menawarkan jasa perpanjangan tangan pengiklan untuk mengelola akses aktivasi dari pendengar Anda yang tertarik. Salah satunya dan yang cukup besar adalah Audible.com yang dikelola oleh Amazon.
Kunci dari sukses tidaknya affiliate sales adalah pada sekreatif apa konten Anda mampu membujuk pendengar melakukan aksi dan akses. Audible.com bahkan berani memberikan komisi 15 dolar jika pendengar Anda mengakses brand rekanan.
Jadi selama Anda belum menjadi podcast eksklusif, masih ada tiga peluang lain mendapatkan uang dari podcast. Meski memang tidak bisa dilakukan dalam tempo sekejap.
Adakah cara lain?
Ada. Beberapa podcaster di Amerika memanfaatkan kanalnya sebagai sebuah media interaksi untuk menjual produk atau jasa utamanya. Tetapi ini perlu kreativitas super agar konten podcast Anda tidak terjebak menjadi iklan seperti sebuah program niaga yang kerap menawarkan alat fitness itu. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H