Media tidak lagi pasif mencari dan menunggu iklan datang. Tidak lagi pula cuma menawarkan gagasan dengan sekadar produk jurnalistik yang kreatif. Anda, calon pembelanja iklan malah dapat meminta merancang strategi dan goal kepada media saat ini. Media agresif untuk menutup biaya produksi yang tidak murah.
Mereka para punggawa unit bisnis dan komersial ini bekerja end to end. Lengkap beserta bentuk mock up kreatif, juga jaminan dapat tayang pada hari atau jam yang Anda inginkan. Termasuk jika calon pengiklan membutuhkan iklan digital yang sarat dengan penggunaan SEO, media justru jauh lebih kapabel memberikan penawaran dan jaminan.
Layanan media semakin sengit dan menyeluruh. Semangat ini lahir dari daya survive dan tekanan akibat kucuran iklan yang sulit dan dulunya dikendalikan oleh advertising agency. Pendek kata, bila media bisa menguasai dan memendekkan perjalanan proses dari pengiklan, maka ini sama saja dengan memudahkan dan menyenangkan klien-klien mereka. Jangan lupa, dalam proses budgeting-nya pun belakangan diketahui lebih efisien. Malah ada yang tidak mengenakan fee agency.
Bagaimana dari perspektif pengiklan?
Pengiklan membelanjakan sebagian besar anggarannya ke media elektronik dan digital. Belanja iklan di televisi bisa dilakukan langsung tanpa perlu melewati agensi. Itupun kadang diberi banyak bonus oleh stasiun televisi melalui acara-acara unggulannya. Belanja digital dapat dilakukan langsung ke OTT yang sekarang memiliki representatif. Kemudian pengiklan bisa memilih cara maupun target yang diinginkan berdasarkan data science yang dimiliki OTT.
Pengiklan juga mulai sadar bahwa mereka memiliki aset digital yang tak bisa dibiarkan. Dalam pergulatannya menghadapi konsumen, mereka sebenarnya mengeluarkan begitu banyak aset yang seluruhnya dapat didigitalisasi. Aset-aset itu adalah harta karun, dan di masa mendatang akan lebih banyak lagi aset digital yang dihasilkan.
Aset digital lalu diolah dan dikreasikan sebagai sumber otentik dan orisinal. Dalam pengelolaannya menyerupai pekerjaan media. Pun tidak sedikit para ekspert perusahaan yang diberdayakan sebagai nara sumber yang dampaknya menyajikan informasi yang lebih kredibel. Inilah yang lalu disebut dengan pemasaran menggunakan kekreativitasan konten. Beberapa media dengan subunit bisnisnya meramaikan jasa layanan ini.
Lalu apakah dengan cara begini para pengiklan menafikan data riset yang disajikan lembaga independen?
Data tersebut bisa dibeli dan biasanya dapat dikustom sesuai kebutuhan. Data-data ini dapat dianalisa sendiri dan dipergunakan oleh pengiklan yang sudah semakin matang memahami proses bisnisnya. Tidak sedikit yang menganalisa lalu membuat sendiri strategi pemasaran dan penjualan. Data lain mereka gunakan untuk memilih media yang sesuai dengan kebutuhan menjalankan strategi.
Disrupsi agensi advertensi lebih pada disrupsi fungsi yang dapat dilakukan oleh pengiklan dan media. Sejumlah peran diambil alih tentu karena alasan efektivitas dan efisiensi. Jika ternyata lebih efektif dan efisien, mengapa harus ribet? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H