Mohon tunggu...
andra nuryadi
andra nuryadi Mohon Tunggu... Konsultan - bekerja 20 tahun lebih di media, memiliki laboratorium kreativitas konten

Creative Addiction; Media Practitioner; Journalist

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

7 Jurus Cerdas Mengemas Kampanye Pilpres 2019

4 Februari 2019   17:00 Diperbarui: 4 Februari 2019   18:02 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa kampanye Pemilihan Umum 2019 masih dua bulan lebih. Sebuah durasi yang masih cukup panjang untuk melontarkan gagasan demi meraup atensi.

Hemat penulis, ada beberapa gagasan yang dapat dilontarkan sebagai sebuah konten. Konten dilengkapi oleh angka-angka hasil penelitian dan survei. Selanjutnya diteruskan dengan analisis secara komprehensif dari berbagai aspek. Hingga kemudian disodorkan pula langkah kebijakan untuk proses ekskusi dengan segamblang-gamblangnya sampai rakyat jelata pun paham.

Konten-konten ini jelas lebih memiliki nilai "jual" ketimbang menggunakan konten yang bersifat ofensif kepada kontestan lain.  

Berikut beberapa jurus yang mustinya lebih mencerdaskan kedua belah kubu, serta seluruh anak bangsa.

Kajian Infrastruktur Indonesia Masa Kini dan Masa Depan 
Jalan tol yang telah memanjang, kabel serat optik serta BTS yang telah men-cover pelosok, tersedianya irigasi maupun dam-dam baru hingga penyediaan listrik ribuan megawatt. Ini merupakan capaian era periode sekarang. Seterusnya cobalah lakukan kajian komprehensif tentang apa yang terjadi dengan sebuah kawasan oeleh ketersediaan infrastruktur tersebut, seberapa majunya kawasan itu kelak dan bagaimana membuat cetak biru sebuah kawasan.

Kajian Industri dan Prospek Devisa Melalui Ekspor 
Ketika daya ekspor Indonesia melemah, sektor industri seharusnya disiapkan menjadi tulang punggung. Mencari dan memetakan industri baru dan kreatif yang memiliki pasar lokal maupun internasional komplet dengan nilai peluangnya merupakan tantangan menarik. Atau merestorasi industri lama yang masih memiliki potensi, sembari menggali value yang dapat dijadikan sebagai kekuatan. Kemudian ditambahkan nilai devisa yang diperoleh berdasarkan riset pasar internasional dan domestik.

Kajian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia 
Pola pendidikan yang kerap berubah (para guru sering bilang, "Ganti menteri, ganti sistem.") adalah akibat perspektif yang selalu berbeda. Tak heran jika sektor pendidikan merupakan salah satu yang tidak pernah konsisten. Pendidikan guna melahirkan manusia dengan kemampuan menghadapi persaingan global dan menjadi tenaga kerja di rumah sendiri bisa terlontar menjadi isu. Tentu saja kajian SDM Indonesia saat ini dengan indeks-indeksnya, kebutuhan akan tenaga kerja di seluruh sektor, serta faktor relevan lain dapat menjadi bahan riset mendalam.

Kajian Literasi Alam dan Fakta Bencana 
Minimnya pemahaman masyarakat (bahkan pemimpin daerah) pada daerah tempat tinggalnya, keengganan akan mempelajari literasi alam dan lingkungan hidupnya, maupun sejarah tanah kelahirannya, membuat perencanaan akan pengelolaan alam dan tanggap bencana pun sangat minimal. 

Jika Anda bisa bekerjasama dengan sang ahli maupun lembaga tanpa terikat oleh tali politik, mengapa tidak melakukan telahaan pengembangan serta memetakan jalan keluar dengan lebih konkret. Sehingga setiap kawasan memiliki acuan detil beserta kebutuhan. Misalnya, di Sulawesi Tengah memiliki struktur alam sedemikian rupa sehingga membutuhkan alat pendeteksi bencana plus rincian jumlah dan anggarannya. Makin rinci, makin aplikatif.

Kajian Potensi Sumber Daya Alam dan Ketahanan Pangan
Impor bahan asal alam membuat negeri kita memiliki ketergantungan pada negara lain. Di sisi lain, sumber daya alam negeri ini memang belum cukup optimal dimanfaatkan. Padahal ada banyak cara untuk meningkatkan sebagaimana negara pengimpor menjual bahan tersebut ke Indonesia. Beras, kedelai, bawang, buah-buahan hingga produk ternak maupun perikanan memerlukan kajian agar mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sejumlah riset yang dilakukan baik oleh lembaga penelitian maupun perorangan menjadi bahan data untuk pengembangan dan penentuan kebijakan.

Kajian Kepatuhan Hukum dan Sikat Korupsi 
Semua paham akan pemberantasan penyakit jahat luar biasa bernama korupsi. Cuma seringkali berganti-ganti obat yang umumnya juga tidak mujarab. Menyikat perlawanan terhadap hukum maupun tindakan korupsi membutuhkan konsep dan aturan super. Tak cukup hanya mengandalkan moral dan norma. Buktinya koruptor tak juga jatuh miskin, pun hanya perlu meringkuk di penjara bintang lima dengan fasilitas bak apartemen. Konsep dan ketegasan serba super itulah yang ditunggu-tunggu. Dan....konsisten. Termasuk kejahatan narkoba yang menurut riset BNN (tahun 2017) ada 3,3 juta warga menyalahgunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun