"Preload independent adalah ketika jantung tidak lagi mampu meningkatkan stroke volume, ketika ditambahkan preload untuk ventricular fillingnya pada kurva hukum starling, dimana preload digambarkan sebagai garis vertikal dan ventricular filling sebagai garis horizontal", ini adalah kutipan jawaban dari salah seorang teman 1 angkatanku, ketika kakak senior jauh sedang ditanya oleh konsultan, namun tak mampu menjelaskan dengan baik.Â
Bahkan ketika dilemparkan ke kakak senior yang lainpun tidak mampu dijelaskan tentang kurva hukum starling pada kesempatan laporan ilmiah sore itu. Ketika ditanya sekali lagi tentang pertanyaan, "mengapa ketika pasien di weaning, harus mendefisitkan lasix", semua peserta ditanya tidak ada yang mampu menjawab dengan tepat, ketika teman saya ditanya oleh si konsultan, sekali lagi pula dia bisa menjawab dengan tepat, dia menjawab "untuk mengembalikan ke arah preload dependent".Â
Pujian dan apresiasi diberikan oleh konsultan tersebut, kepada teman saya yang pintar dan cemerlang ini. Namanya Edi, seorang teman yang memang kami kenal paling pintar diantara kami teman seangkatannya. Menurutku, kepintarannya terletak bagaimana dia mampu menyederhanakan bahasanya dan kemampuannya menangkap maksud pertanyaan yang diajukan si penanya. Teman satu ini, memang memiliki kemampuan daya tangkap dan pemahaman sangat baik, bahkan kalau kubilang luar biasa. Bahkan ketika menganalisa kasus baru, pada beberapa kali kesempatan kasus diskusiku dengannya tampak sekali logika dan nalarnya sungguh menakjubkan.Â
Tidak bermaksud melebih-lebihkan, tapi lebih mengarah pada kekaguman dan pengakuan akan kepintaran seorang teman yang memang sangat luar biasa bagiku. Tepat dalam menjawab dan hampir tidak ada kata-kata tambahan yang sia-sia. Kemampuan mengelola informasi dan mengeluarkan pendapat secara sederhana dan bisa dimengerti oleh semua orang yang mendengarnya. Kemampuan seperti itulah yang dimiliki oleh teman satu ini. Sekian, semoga hal yang bisa menginspirasiku juga bisa menginspirasimu.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H