Begini, saat Anda menggunakan teknologi Fingerprint, Retina Scanner, atau Face Scanner, dan Anda merasa telah aman dengan data di Smartphone Anda karenanya..., nah di sinilah kelemahan terbesar (lebih tepatnya; rahasia Anda) sedang dipertaruhkan.
Bayangkan, saat Anda terlelap dalam tidur, entah sedang memimpikan selingkuhan yang aduhai yang macho atau pun sedang memimpikan rahasia pekerjaan Anda tersimpan rapi..., pasangan Anda atau siapa pun itu meraih Smartphone Anda lantas meletakkan jari Anda di permukaan pemindai Fingerprint-nya.
Tidak masalah percobaan pertama gagal, sebab hingga saat artikel ini saya tulis, teknologi Fingerprint tidak membatasi sebarapa sering Anda mencoba membuka kunci di Smartphone. Dan Anda bisa menempelkan jari selanjutnya, dan selanjutnya, dan....
Tradaaaa..., Smartphone yang dikira terkunci aman, terbuka dengan gampangnya. Begitu juga dengan kunci retina, apalagi pemindai wajah amat sangat gampang, tinggal mendekatkan saja Smartphone ke wajah Anda yang tengah lena dalam tidur. Selesai sudah, habis perkara.
So, menurut saya, tetap akan lebih aman menggunakan kunci pola (Patern), atau pun Passcode--entah itu kombinasi angka, maupun angka-huruf-simbol. Sebab hanya Anda sendiri lah yang tahu kombinasinya. Tapi..., yakin gak dicurigai oleh pasangan, sebab hape selalu terkunci? Ya lain cerita jika Anda berbagi rahasia dengan pasangan Anda.
Kecuali Anda seperti saya, baik hape maupun laptop tidak pernah saya kunci haha, just kidding. Saya selalu berkata kepada pelanggan; "Belilah hape sesuai kebutuhan."
Well, segitu dulu aja ya. Ingat; jangan berantem dengan pasangan Anda^^.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H