Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Tersenyumlah

17 Maret 2016   15:31 Diperbarui: 17 Maret 2016   23:43 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tersenyumlah, walau apa pun yang terjadi."][/caption]Seputih kapas dalam genggaman, uraikanlah, rajutkanlah…Untaikan menjadi benang. Benang lurus pengikat guna. Atau sisir jahitkan menjadi kain, penutup tubuh kedinginan. Sulamlah menjadi hiasan, jalinlah menjadi pakaian. Penutup yang tak pantas, pelindung terhadap panas.

Dan diri bisa tersenyum melangkah di bawah cakrawala.

Seperti titik-titik embun di pagi hari. Yang memuai bersama hangatnya mentari. Meski sedikit kesempatan menetes ke pelukan bumi. Tetap setia mencerahkan hari, mendinginkan pandang mata hati. Sejukkan tubuh inci demi inci.

Dan bentangkan tangan nikmati sapa pemula hari.

Layaknya gumpalan si awan kelabu, yang berarak perlahan pada hal yang dituju. Mengganggu, megah langit nan membiru. Biarkanlah begitu…sebab kelabu sangat membantu. Sedikit impian dalam selimut panas yang membatu.

Dan lambungkan asa setinggi kesejukan sesaat menaungi.

Selaiknya usapan lembut tangan-tangan mungil, bayi merah yang belum tersentuh dosa. Yang mampu menggurat senyum di bibir sang malaikat para bidadari kala bayi tertawa. Dalam embus napas surgawi, dalam aroma tubuh nan alami. Menyejukkan, menenangkan.

Dan…begitulah harapan dijalankan.

 

---o0o---

TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.

Ando Ajo, Jakarta 17 Maret 2016.

Sumber ilustrasi.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun