Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 3] GGS a.k.a Gue Gak Sial-lagi

30 November 2015   14:27 Diperbarui: 1 Desember 2015   11:32 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Makasih, Mas,” ujar gadis itu sesaat setelah berada di dalam lift.

“Sama-sama,” Ben melirik wajah itu. Busyeeet… batin Ben bergejolak. Gadis itu terlalu manis, hingga… tanpa sadar, air liur Ben menetes mengotori lantai lift. “Ka—mu, pegawai di sini, ya?”

“Hmm,” gadis itu berpikir sejenak. Ekor matanya mendapati jika Ben terus menerus menatap wajahnya. “Boleh dibilang seperti itu sih, Mas—“

“Ben, panggil aja saya, Ben,”

“—Mas Ben,” sang gadis mengulum senyum. Sementara, wanita paruh baya di sampingnya seperti tidak menghiraukan percakapan itu, sepasang mata nanar menatap pintu lift yang tertutup. “Soalnya, saya baru tiga hari di sini,”

“Hoo…” bibir Ben mengerucut, sama sekali tidak mengerti. Hanya lagaknya saja seolah memahami. “Eeeh, kamu--"

“Sukma,” potong sang gadis. “Saya, Sukma. Dan ini,” ia melirik pada wanita paruh baya itu. “Bibi saya. Eeeng… anggap saja begitu. Saya memanggilnya, Mbok Minah,”

“—Oke. Sukma, mau ke lantai berapa?”

“Empat Belas, Mas. Terima kasih,”

Ben memencet tombol bernomor empat belas itu. Lantas kembali memandangi gadis di sampingnya, beralih lagi pada sosok setengah baya tersebut. Begitu berulang-ulang, seolah Ben merasa ada yang ganjil. Kok gak ade mirip-miripnye?

“Saya, mau bawa Mbok Minah bertemu Pak Nugie,” sahut gadis itu, ia menyadari tatapan aneh dari Ben tersebut. “Meski keluarga jauh. Namun, dia satu-satunya yang dimiliki Mbok Minah.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun