Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Balik Warna

29 Juli 2015   14:08 Diperbarui: 11 Agustus 2015   22:12 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di… pada rasa yang menyorakkan;

Kami adalah kebenaran. Angkuh. Kita berbeda tetap satu jua. Sombong. Lantangkan tuntutan hak kebersamaan, pemerataan pada apa jua tindakan keinginan.

Di… pada liar mata yang mengintai kelemahan. Munafik. Senyum berbalut madu pada manisnya bibir. Licik. Rencana tersusun apik, menggunting dalam lipatan. Menohok teman sepermainan. Hancur, hancurkan saja mereka. Lihai. Berkilah selaksa alasan di permukaan.

Di… pada apa yang telah dilakukan. Dusta. Tingkah mengurai ikatan leluhur tua, satu per satu hasutan, perbuatan, mengikis keutuhan. Lemah. Rapuh. Roboh… Ke mana hilang pujian pada ketentraman? Di mana hanyut keindahan dalam perbedaan?

 

Di… aku ingin mengatakan;

Lihatlah pada taman bunga di musim semi. Yang sama mekar meski berbeda rona. Sama mewangi walaupun berlainan bentuk dan rupa. Pada rimbunnya meski berdesakkan, pada lembaran-lembaran daun; panjang, lebar, pendek, berjari, keriting…

Ahh, lihatlah!

Mereka sama menari, sama berayun kala semilir kesejukan menyapa. Gemerisik simfoni alam, menggelitik mata pendengaran, dari siang hingga malam.

Lihat kelopak, bentuk keutuhan cinta, meski berbeda warna.

 

Di… aku ingin mengatakan seperti itu. Tapi, aku tak bisa.

Mungkin aku hanya akan bermimpi. Angan menggantung tak terjangkau. Khayalan benak imaji. Di… kaki ufuk, tenggelam dalam keremangan. Di… hempas ombak ke tepian, menjadi buih yang segera kan lenyap di… tepian pantai bernama; Kepalsuan.

Di… aku hanya bermimpi. Di… sini, musim semi tiada pernah singgah. Entah bagaimana rupanya musim gugur. Atau salju, entahlah…

 

Di… negeri ini hanya ada dua. Hujan pengantar banjir, dan panas kekasihnya kemarau yang tak sungkan panjang melanda.

Di… antara itu semua, jangan lagi berdusta.

Aku hanya ingin mengatakan; aku, kamu, dia, kita, mereka… seperti tanaman bunga yang segera kan layu digerogoti penyakit hati.

Indah di luar. Bobrok di dalam.

Di… aku, mati.

 

 

TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM, COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.

Ando Ajo, Jakarta 29 Juli 2015.

Sumber ilustrasi.

Terima kasih Admin Kompasiana^^

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun