Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Easy Listening ala The Shelby

5 April 2015   21:17 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_407905" align="aligncenter" width="600" caption="personil The Shelby. dari kiri ke kanan; Bowo - Bass, Day - Lead Guitar, Bacul - Vocal, Ade - Guitar, Opick - Drum."][/caption]

Mungkin ku tak sempurna…

di matamu, ku tak pernah indah

kau terus lukaiku…

hingga hati… terasa lelah…

Penggalan lirik di atas adalah bait awal dari singel The Shelby – Tak Akan Kembali. Bila dibandingkan dengan group-band yang telah lebih dulu mewarnai jagad musik Indonesia, mungkin ini akan terlihat biasa, sama seperti group-group bergenre serupa - Pop.

Tapi tunggu dulu!

Secara keseluruhan, single perdana dari group yang digawangi oleh Bacul (Vocal), Day (Lead Guitar), Ade Ferdi (Guitar), Bowo (Bass), dan Opick (Drum) ini, layak disejajarkan dengan group-group beraliran Pop lainnya.

Alasannya sederhana. Yakni;

Lirik yang puitis cukup mudah dicerna. Dijamin tidak bakalan dipusingkan sebagaimana dengan lirik-lirik lagu yang menggunakan bahasa tingkat dewa, yang butuh waktu untuk dapat mengetahui isi dari lagu tersebut. Alias; Easy listening.

Aransemen musik yang tidak terlalu menghentak, sehingga enak didengar. Suara sang vokalis tidak hilang tertelan musik itu sendiri. Bahkan, saat single ini disuguhkan pada malam launching perdananya (Kamis, 2 April 2015) beberapa hari yang lalu, cukup mampu membuat pendengarnya hanyut dalam irama yang mengalun.

Artikulasi sang vokalisBacul – saat menyanyikan liriknya, terdengar jelas dan fasih. Dan ini (menurut penulis) tentulah sesuatu yang harus mendapat apresiasi tersendiri. Coba bandingkan dengan artikulasi vokalis band-pop yang telah lebih dulu ada! Nada “T” yang berubah, bahkan terdengar seperti “C”. Dan ini, tentulah sedikit mengusik pendengaran. Coba bayangkan bila sang vokalis menyebut kata; Cinta. Tentulah akan berubah menjadi; Cinca.

Untuk para vokalis yang memiliki cara bernyanyi seperti alay itu, penulis punya pertanyaan sendiri; “Kenapa gak sekalian hancurkan EYD Bhs. Indonesia?”

Tiga poin di atas, menurut penulis yang ikut hadir di Maitrin Resto & Lounge Jakarta bersama sejumlah Kompasianer senior lainnya, sudah cukup memenuhi syarat untuk sebuah group-band menjajaki belantika musik tanah air.

*

The Shelby sendiri mengambil nama dari salah satu mobil tercepat dunia, di medio 1900-an. Menurut Day – yang juga bertanggung jawab pada aransemen single mereka – group itu kekuatannya ada di kerja sama. Seperti sebuah mobil. Baru akan bisa melaju kencang bila didukung oleh mesin yang prima, gear-gear yang mumpuni, dan ban-ban yang tahan kondisi apa pun. “Inilah moto kami. Dan berharap kami mampu menjalankannya, memang tidak akan mudah, dan pasti bukan dalam waktu yang relatif singkat – instant.” Ujar Day yang diamini keempat personil lainnya.

Sang vokalis, Bacul menambahkan; “Sebelum ini, The Shelby pernah mengisi salah satu soundtrack film: Sepatu Dahlan yang diproduksi oleh Mizan Production, Semesta Pro, dan Expose Picture di tahun 2014. Judul lagu yang kami bawakan; Menggapai Mimpi.”

*

Kini, kelima anak muda ini (The Shelby) boleh tersenyum bangga sebab kerja keras mereka merintis dan menyatukan tiap personilnya (terbentuk semenjak 27 Maret 2013) terbayar sudah. Di bawah bendera; VHN Records.

Dan yang tersisa, kerja keras untuk mempertahankan dan meningkatkan popularitas The Shelby sendiri di jalan positif.

“Semoga lirik-lirik kami bisa diterima masyarakat…” ujar Opick mengakhiri pembicaraan.



*

TULISAN INI PERTAMA KALI DIPUBLIKASIKAN DI WWW.KOMPASIANA.COM, COPASING DIIZINKAN DENGAN MENYERTAKAN URL LENGKAP POSTINGAN DI ATAS, ATAU DENGAN TIDAK MENGUBAH/MENGEDIT AMARAN INI.

Ando Ajo, Jakarta 05 April 2015.

Sumber ilustrasi by Kompasianer; Thamrin Sonata.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun