Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kwek-Kwek-Kwek

8 September 2014   00:17 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:21 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kwek-Kwek-Kwek

Hai juga kwek!

Ada apa dengan bulu punggungmu?

Kwek…

Sama!

Kau lihat kwek, sayapku! Kena genangan minyak, kwek!

Aku serius!

Yaah… benar! Jadi tidak bisa terbang! Kwek-kwek-kwek…

Sarang kita gak hijau lagi, kwek! Iya kwek!

Kuning berkabut… kwek!

Si Punai? Iya kau benar kwek! Ia sudah pindah…

Kwek-kwek-kwek… si Kuntul juga kwek!

Eeh iya, si Puyuh masih terlihat kwek, lusa!

Si Bangau?

Eeh?! Kwek-kwek-kwek… dia juga pindah!

Mau bagaimana lagi?

Hijau lenyap, kwek… berganti kuning kering kerontang, kwek-kwek!

Lihat aja tuh kwek! Rig besi turun-naik!

Iyaaa… sama persis mainan bocah TK anak manusia itu!

Kwek-kwek-kwek…

Kasihan ibu bumi ya, kwek! Disedot terus…

Pasti harta mereka melimpah tuh, kwek!

Kwek-kwek-kwek… tapi,

Katanya gajinya gak cukup kwek!

Makanya sedot terus kwek…

Kwek-kwek-kwek… sedot istri?

Kau gila! Kwek-kwek-kwek…

Kau benar! Hiks… kwek! Sungai ini gak jernih lagi!

Tertutup minyak kwek! Kotoran!

Apa…?

Kwek, kau serius? Pindah juga? Meninggalkanku?

Kwek… hiks, sayapku berlumuran minyak, kwek!

Kau lihat! Aku tidak bisa terbang!

Kwek… jangan pergi!

Kwek!

Ando Ajo, Jakarta 07 September 2014

Sumber ilustrasi.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun