Mohon tunggu...
Ando Ajo
Ando Ajo Mohon Tunggu... Administrasi - Freelance Writer

Asli berdarah Minang kelahiran Melayu Riau. Penulis Novel Fantasytopia (2014) dan, Fantasytopia: Pulau Larangan dan Si Iblis Putih (2016). Find me at: andoajo.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Harimau Mati Meninggalkan?

10 Oktober 2014   10:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:38 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_365295" align="alignnone" width="606" caption="Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang ditangkap dan dikuliti untuk dijadikan hiasan mahal"][/caption]

Harimau Mati Meninggalkan?

Tanyakan pada diri apa jawabanya!

Tanyakan…

Belang?

Tidak!

Naif sekali…

Kami mati meninggalkan bangkai!

Bangkai membusuk

Dan terkadang…

Tanpa secuil daging pun

Tidak belang, tidak daging, tidak pula tulang belulang!

Bahkan… sekadar tubuh kenangan

-

Aku raja yang kehilangan mahkota

Aku raja yang kehilangan anggota keluarga

Aku raja yang kehilangan rakyat rimba

Aku raja yang kehilangan tanah dewa

Aku raja yang kehilangan segala

Aku… raja

-

Tidak cukupkah ketamakan?

Tidak cukupkah kejamnya tangan?

Tidak cukupkah ruang lebar kehidupan?

Tidakkah cukup berdampingan?

-

Kau jadikan hiasan

Kau jadikan simbol kejantanan

Kau jadikan urat pengobatan

Kau jadikan kami mainan

Kau… seakan tak Bertuhan

-

Saudaraku telah lama pergi

Tanah Jawa tak lagi memberi janji

Hilang lenyap di rimba bestari

Punah… tiada kabar berberi

-

Sepupuku pun begitu

Nun jauh di tanah Dewata

Tiada kabar hingga kini jauh berlalu waktu

Musnah raib menyusul saudara Jawa

-

Kini tinggal diri terasing di hutan sendiri

Pilar pilar kokoh satu per satu tumbang menghilang

Gundul daratan tiada tempat bersembunyi

Bertemu kalian nyawa kami pun melayang

-

Aku… raja

Dalam kenangan lama

[caption id="attachment_365297" align="aligncenter" width="635" caption="Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) foto terakhir sebelum kepunahan 1938"]

1412884878117916027
1412884878117916027
[/caption]

[caption id="attachment_365298" align="alignnone" width="634" caption="Baron Oscar Vojnich membunuh Harimau Bali (Panthera tigris balica) November 1911, sebelum kepunahan"]

141288503257388273
141288503257388273
[/caption]

Selamatkan Satwa Indonesia. Harimau Sumatera. Cukup sudah Harimau Jawa dan Bali yang telah punah. Jangan sampai Raja Terakhir ikut musnah.

Ando Ajo, Jakarta 10 Oktober 2014

Sumber ilustrasi 1. 2. 3.

Terima Kasih Admin Kompasiana^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun