Mohon tunggu...
And Jas
And Jas Mohon Tunggu... -

Mode mahasiswa dan TKI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Lanjut (Langsung) S3 atau Enggak?

22 Juni 2011   19:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:16 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah lulus September ini (insyallah), apakah langsung lanjut S3 atau enggak?

Ini adalah pertanyaan terbesarku saat ini. Kedua pilihan memiliki pro dan kontra tersendiri.

Langsung Lanjut S3

Pro:


  • Riset dan pekerjaan selama 2 tahun ketika Master baru akan membuah hasil  riil satu atau dua tahun kedepan.
  • Kesempatan belajar mendesain dan membuat chip dari awal hingga akhir, dari design modeling, RTL, sintesis, layout, hingga menjadi suatu produk.
  • Hasil tersebut dapat dirupakan ke bentuk paper atau bahkan jurnal.
  • Lab. sekarang tergolong terdepan dlm bidang desain dan implementasi wireless communication.
  • Kondisi kehidupan di Jepang yg bisa disebut stabil.
  • Sensei sekarang yg tergolong baik (finansial maupun karakter).


Kontra:


  • Pendapatan hanya dari RA (Research Assistant). Bila hanya untuk hidup, nampaknya cukup, tapi sangat kecil porsi tabungan untuk nantinya start up hidup lagi di Indonesia.
  • Biaya hidup di Jepang yg kian mahal.
  • Peluang tinggal di dorm kampus yg kian kecil karena yg daftar makin banyak, biaya health insurance, pajak (nasional dan kota). Tinggal di luar dorm kampus bisa memakan biaya sekitar 2x.
  • Kemampuan bahasa Jepang yg masih dan sepertinya bakal terus menjadi kendala.
  • Jenuh dengan kehidupan di Jepang, i.e. kerja rata2 11 jam/hari
  • Kampus yg kecil -> kecil peluang mendapat beasiswa, dan kesulitan bila kedepannya ingin bekerja atau post doc (baik di Jepang/negara lain).
  • Peluang mendapat beasiswa nampaknya lebih besar dengan melihat banyaknya program2 beasiswa di Indonesia.
  • Rehat setelah hampir selalu di bawah tekanan. Lulus S1 langsung kerja yg proyek tersebut berada pada kulminasi tekanan dan hasil. Di Jepang pun langsung ditekan pekerjaan, riset, dll. Bahkan, belum sempat bulan madu bersama istri baru.
  • Bisa memulai meniti karir di perusahaan yg mapan.
  • Keinginan untuk belajar memulai bisnis (start up di bidang teknologi) yg susah tercapai bila terus belajar di Jepang. Menurut pengamatan saya, bisnis di Jepang memiliki karakter yg sangat berbeda dengan gaya barat (on good and bad way).


Tidak langsung lanjut s3 -> pulang ke Indonesia lalu apply beasiswa atau bekerja:

Pro:  -> kontra langsung lanjut s3

Kontra: -> pro lansugn lanjut s3

Sebenarnya, saya dan istri sudah memilih untuk tidak langsung melanjutkan s3. Semoga sensei bisa memaklumi pilihan ini.

Btw, kl ada masukan, monggo dikomentarin.

BR,

AWA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun