Semoga bisa membantu menenangkan kepanikan keluarga WNI di tanah air.
SIARAN
PERSPernyataan
Sikap Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang (PPI Jepang)Perihal
Pemberitaan Media Nasional yang Tidak Profesional Terkait Bencana di Jepang,
Maret 2011Berkaitan dengan bencana gempa di Perfektur
Miyagi, Jepang, berskala 9 Richter yang disusul dengan tsunami dan ancaman
radiasi nuklir, kami mahasiswa Indonesia di Jepang sangat menyayangkan
berita-berita di beberapa media nasional yang dinilai tidak profesional dalam
menyiarkan informasi. Kami mendapati berita-berita tersebut salah dan tidak
sesuai dengan fakta sebenarnya di Jepang sehingga mengakibatkan keresahan
berlebihan bagi masyarakat dan keluarga di tanah air.Untuk itu, atas nama seluruh mahasiswa
Indonesia di Jepang, Pengurus Pusat PPI (Persatuan Pelajar Indonesia) Jepang menyampaikan
pernyataan sikap seperti di bawah ini, meliputi peringatan bagi pers dan
informasi keadaan WNI di Jepang secara umum.Peringatan bagi pers
Menimbang:
1. bahwa kami banyak mendapati berita di
media-media nasional yang bersifat berlebihan dan meresahkan. Berita-berita ini
umumnya salah dalam mengungkapkan data serta salah dalam memahami konteks
sehingga menimbulkan misinterpretasi bagi masyarakat Indonesia.2. beberapa contoh yang kami anggap fatal
dari beberapa berita yang tersebar adalah berita bertajuk:- “881 WNI di Jepang Selamat, 30.636 Belum
Diketahui Nasibnya” tanggal 15 Maret dan,- “Jepang Berusaha Hidupkan Kembali Listrik
PLTN Fukushima” tanggal 17 Maret.Keduanya dipublikasikan oleh salah satu
portal berita nasional.- berita pertama, walaupun kemudian
diralat, dinilai salah dalam memahami konteks demografi persebaran WNI yang
ada. Sebab, selain keempat perfektur ini, Miyagi, Iwate, Fukushima, Aomori,
kondisi WNI di lokasi lain tidak mengalami gangguan yang berarti. Angka 30.636
orang adalah salah konteks.- berita kedua dinilai tidak mengindahkan
kaidah jurnalistik sehingga menimbulkan kesan seluruh Jepang mengalami
pemadaman listrik padahal kenyataannya tidak demikian.3. berita-berita seperti di atas
menyebabkan kecemasan yang berlebihan, terutama di tanah air. Salah satu
akibatnya adalah Posko Crisis Center KBRI Tokyo banyak sekali menerima
permintaan konfirmasi terkait berita-berita tersebut, padahal KBRI Tokyo telah
menyediakan informasi di situsnya.Meminta:
4. kepada media nasional agar lebih
profesional dalam berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Undang-Undang
Pers. Salah satunya dengan menyiarkan berita secara informatif, berimbang serta
diambil dari sumber-sumber yang kredibel.Kondisi umum WNI di Jepang
5. PPI Jepang menghimbau agar segala
informasi mengenai kondisi WNI di Jepang dapat dirujuk melalui satu sumber
yaitu Posko Crisis Center KBRI Tokyo. Silahkan merujuk pada situs KBRI Tokyo,
Twitter @KBRITokyo maupun Facebook Kbri Tokyo.6. bencana gempa, tsunami, dan meledaknya
PLTN Fukushima hanya berdampak langsung pada
perfektur-perfektur di daerah utara Pulau Honshu, seperti Miyagi, Iwate,
Fukushima, Aomori. Sedangkan secara umum kondisi di daerah selain itu, termasuk
Tokyo, Osaka, Hiroshima, Fukuoka, di mana masyarakat Indonesia paling banyak
berkumpul, dilaporkan aman dan tak ada korban.7. KBRI telah berhasil mengevakuasi dan
memulangkan lebih dari 100 WNI asal Sendai, Perfektur Miyagi ke Indonesia. Dan
sampai saat ini, KBRI sedang mengevakuasi WNI lainnya di kota-kota di utara,
seperti Iwate, Fukushima, Kesennuma, dan sebagainya. Selengkapnya bisa diakses
di situs KBRI Tokyo.8. terkait ancaman radiasi nuklir PLTN
Fukushima, berdasarkan pada hasil rapat antara KBRI Tokyo dengan para ahli
nuklir Indonesia di Jepang tanggal 16 Maret 2011, dinyatakan bahwa ancaman
radiasi nuklir masih dalam lingkup kota Fukushima (radius 0-50km dari PLTN),
sehingga tidak ada ancaman serius bagi kota-kota di luar radius 50km. Namun
demikian, dilaporkan bahwa KBRI Tokyo terus melakukan evakuasi terhadap WNI
yang berada pada radius 0-100km ke Tokyo. Perlu diketahui, KBRI Tokyo berada
pada lokasi berjarak 250km dr PLTN Fukushima. Selengkapnya dapat diakses di
situs KBRI Tokyo.Demikian pernyataan sikap ini kami
sampaikan dengan iktikad baik menuju perubahan positif. Semoga menjadi
peringatan bagi insan pers di Indonesia untuk lebih berhati-hati dalam
menyampaikan berita.Tokyo, 17 Maret 2011
Ketua Umum PPI Jepang
Fithra Faisal Hastiadi
HP: +81 9064762891
sumber:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H