Mohon tunggu...
ANDJANI RAMADINA AZZAHRA
ANDJANI RAMADINA AZZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Akuntansi / FEB/Universitas Mercu Buana

Nama : Andjani Ramadina Azzahra NIM : 43222120001 Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan etik umb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 6 - Manajemen Waktu "Weton" untuk Pengendalian Diri dan Penentuan Hari Baik

15 Oktober 2024   23:14 Diperbarui: 15 Oktober 2024   23:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Modul Prof.Apollo
Modul Prof.Apollo

Bagaimana Sistem Kepercayaan Jawa Mempengaruhi Manajemen Waktu dan Penentuan Hari Baik?

Sistem kepercayaan Jawa, yang kompleks dan kaya akan simbolisme, memiliki pengaruh yang mendalam pada berbagai aspek kehidupan, termasuk manajemen waktu dan penentuan hari baik.  Pemahaman tentang waktu, ruang, arah, dan makna, seperti yang tergambar dalam diagram yang Anda berikan, merupakan kunci dalam memahami bagaimana sistem ini bekerja.  Konsep "waktu siklis" yang dilambangkan dengan "cokro manggilingan" menggambarkan pandangan Jawa tentang waktu yang berulang dan berkesinambungan, berbeda dengan pandangan linear yang umum di Barat.  Pandangan siklis ini memengaruhi cara orang Jawa memandang waktu, bukan sebagai sesuatu yang linear dan harus dikejar, tetapi sebagai siklus yang berulang dan perlu dihormati.

Penerapan Konsep Waktu, Ruang, Arah, dan Makna dalam Kehidupan Sehari-hari:

Konsep waktu, ruang, arah, dan makna dalam kepercayaan Jawa tidak berdiri sendiri.  Mereka saling terkait dan saling memengaruhi.  Arah mata angin (utara, selatan, timur, barat) misalnya, dikaitkan dengan berbagai kekuatan spiritual dan elemen alam.  Pemahaman tentang arah ini sering digunakan dalam penentuan lokasi bangunan, peletakan benda-benda sakral, dan bahkan dalam menentukan arah perjalanan.  Begitu pula dengan konsep weton (gabungan hari dan pasaran) yang digunakan untuk menentukan hari baik atau buruk untuk memulai suatu kegiatan.  Hari-hari tertentu dianggap lebih menguntungkan daripada hari-hari lainnya, berdasarkan interpretasi terhadap energi kosmik yang diyakini memengaruhi keberhasilan suatu usaha.

Bagaimana Pengetahuan Ini Digunakan untuk Manajemen Waktu:

Penggunaan pengetahuan tentang waktu, ruang, arah, dan makna dalam manajemen waktu tidak selalu eksplisit.  Ia lebih merupakan bagian integral dari cara berpikir dan bertindak orang Jawa.  Misalnya,  pemahaman tentang siklus waktu memengaruhi ritme kehidupan sehari-hari.  Aktivitas tertentu dilakukan pada waktu-waktu tertentu yang dianggap paling tepat, berdasarkan pengalaman turun-temurun dan interpretasi terhadap energi kosmik.  Penentuan waktu panen, waktu memulai perjalanan, atau waktu untuk melaksanakan upacara adat semuanya dipengaruhi oleh pemahaman tentang waktu dan siklus alam.

Penentuan Hari Baik dan Prosesnya:

Penentuan hari baik, atau yang sering disebut "neliti weton," merupakan proses yang kompleks dan melibatkan perhitungan rumit berdasarkan weton individu yang bersangkutan dan konteks kegiatan yang akan dilakukan.  Proses ini biasanya dilakukan oleh orang yang ahli dalam bidang primbon Jawa.  Mereka akan menganalisis berbagai faktor, termasuk weton, arah mata angin, dan kondisi alam, untuk menentukan hari yang paling tepat.  Keputusan ini didasarkan pada interpretasi simbolis dan filosofis, bukan pada metode ilmiah.

Implikasi bagi Masyarakat Jawa:

Sistem kepercayaan ini memiliki implikasi penting bagi masyarakat Jawa.  Ia membentuk cara pandang mereka terhadap dunia, memengaruhi perilaku mereka, dan memperkuat ikatan sosial.  Penentuan hari baik, misalnya, menciptakan rasa kebersamaan dan memperkuat solidaritas sosial.  Perayaan-perayaan adat dan upacara-upacara keagamaan seringkali dijadwalkan pada hari-hari yang dianggap baik, sehingga mempererat hubungan antar anggota masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun