Mohon tunggu...
ANDJANI RAMADINA AZZAHRA
ANDJANI RAMADINA AZZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Akuntansi / FEB/Universitas Mercu Buana

Nama : Andjani Ramadina Azzahra NIM : 43222120001 Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan etik umb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 5 - Model Etika Komunikasi Habermas

10 Oktober 2024   00:01 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:33 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori ini menjelaskan bagaimana sistem dapat mengkolonisasi dunia kehidupan, menggantikan komunikasi rasional dengan manipulasi instrumental.  Pemahaman ini penting untuk menganalisis berbagai masalah sosial, seperti dominasi pasar dan birokrasi.

Kelima, teori ini menawarkan kerangka kerja untuk menganalisis berbagai bentuk tindakan, membedakan antara tindakan strategis (berorientasi pada keberhasilan) dan tindakan komunikatif (berorientasi pada pemahaman bersama).  

Pemahaman perbedaan ini penting untuk menganalisis bagaimana individu berinteraksi dan bagaimana norma-norma sosial terbentuk.  Ini juga membantu memahami bagaimana hegemoni negara dapat beroperasi, dengan menekankan pada manipulasi informasi dan tekanan untuk mencapai tujuan tertentu.

Modul Prof.Apollo
Modul Prof.Apollo

Modul Prof.Apollo
Modul Prof.Apollo

Demokrasi deliberatif, sebagaimana dikonseptualisasikan oleh Jrgen Habermas, merupakan model ideal yang menekankan pada proses deliberasi dan dialog rasional sebagai jantung pengambilan keputusan politik.  Namun, merealisasikan model ini dalam praktik di ruang publik memerlukan strategi dan mekanisme tertentu.

Bagaimana Demokrasi Deliberatif Direalisasikan dalam Ruang Publik?

Pertama, perlu dibangun ruang publik yang inklusif dan aksesibel.  Ini berarti memastikan bahwa semua warga negara memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam proses deliberasi.  

Akses fisik ke ruang publik, akses informasi, dan kemampuan untuk mengekspresikan pandangan secara efektif harus dijamin.  Hal ini membutuhkan upaya untuk mengatasi hambatan-hambatan sosial, ekonomi, dan politik yang dapat membatasi partisipasi warga negara.

Kedua, perlu memfasilitasi komunikasi yang rasional dan bebas dari paksaan.  Proses deliberasi harus didasarkan pada argumen rasional dan alasan, bukan pada paksaan, manipulasi, atau tekanan.  

Ini membutuhkan mekanisme untuk memastikan bahwa semua suara didengar dan dipertimbangkan, dan bahwa proses deliberasi berjalan secara adil dan transparan.  Peran moderator atau fasilitator yang netral dapat sangat membantu dalam memfasilitasi diskusi yang konstruktif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun