Mohon tunggu...
ANDJANI RAMADINA AZZAHRA
ANDJANI RAMADINA AZZAHRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa / Akuntansi / FEB/Universitas Mercu Buana

Nama : Andjani Ramadina Azzahra NIM : 43222120001 Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan etik umb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 5 - Model Etika Komunikasi Habermas

10 Oktober 2024   00:01 Diperbarui: 10 Oktober 2024   04:33 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Modul Prof.Apollo
Modul Prof.Apollo

Modul Prof.Apollo
Modul Prof.Apollo

Jrgen Habermas, dalam Teori Tindakan Komunikatif (The Theory of Communicative Action), menawarkan kerangka teoritis yang penting untuk memahami interaksi sosial dan pembentukan norma-norma sosial.  Tulisan ini akan membahas mengapa teori ini relevan, menekankan pada alasan-alasan di balik pentingnya teori tindakan komunikatif Habermas.

Mengapa Teori Tindakan Komunikatif Habermas Penting?

Pertama, teori ini menawarkan alternatif terhadap pandangan instrumental terhadap tindakan sosial.  Pandangan instrumental, yang mendominasi banyak teori sosial, melihat tindakan sosial sebagai upaya untuk mencapai tujuan individual melalui manipulasi lingkungan.  Habermas berpendapat bahwa pandangan ini terlalu sempit dan gagal menangkap kekayaan dan kompleksitas interaksi sosial.  

Teori tindakan komunikatif, sebaliknya, menekankan pada aspek komunikatif tindakan sosial, di mana individu berusaha mencapai kesepahaman dan konsensus melalui dialog dan argumen rasional.  Ini memberikan penjelasan yang lebih komprehensif tentang bagaimana norma-norma sosial terbentuk dan bagaimana masyarakat dipertahankan. (Habermas, 1984).

Kedua, teori ini memberikan kerangka kerja untuk menganalisis legitimasi norma-norma sosial.  Habermas berpendapat bahwa norma-norma sosial hanya dapat dianggap sah jika mereka dihasilkan melalui proses komunikasi yang bebas dan rasional, di mana semua pihak yang terlibat memiliki kesempatan yang setara untuk mengekspresikan pandangan dan berpartisipasi dalam pembentukan norma.  

Norma-norma yang dihasilkan melalui paksaan atau manipulasi tidak dapat dianggap sah karena mereka tidak mencerminkan kesepakatan bersama.  Ini memberikan dasar normatif untuk evaluasi sistem sosial dan politik.

Ketiga, teori ini memberikan kontribusi penting bagi teori demokrasi.  Habermas berpendapat bahwa demokrasi yang ideal memerlukan proses deliberasi publik di mana warga negara dapat berpartisipasi secara aktif dalam pembentukan kebijakan.  

Proses deliberasi ini harus didasarkan pada rasionalitas komunikatif, di mana argumen dan alasan, bukan kekuatan atau manipulasi, menjadi dasar untuk mencapai kesepahaman dan konsensus.  Teori tindakan komunikatif memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana proses deliberasi ini dapat dilakukan dan bagaimana legitimasi keputusan politik dapat dicapai.

Keempat, teori ini membantu memahami hubungan antara sistem dan dunia kehidupan (lifeworld).  Habermas membedakan antara sistem, yang merupakan struktur sosial yang diatur oleh mekanisme instrumental, dan dunia kehidupan, yang merupakan arena interaksi sosial yang didasarkan pada komunikasi dan pemahaman bersama.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun