Mohon tunggu...
Andi Zulfitriadi
Andi Zulfitriadi Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis Lintas Iman, Pegiat Spritual dan Perdamaian

Rasional, Ilmiah dan Alamiah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kabar Gembira Isa Ibn Maryam: Aksentuasi Sang Pembebas

16 Mei 2020   12:08 Diperbarui: 16 Mei 2020   12:08 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuatu disebut ''kabar'' manakala hal tersebut berkaitan dengan suatu peristiwa baru, peristiwa yang belum lama terjadi, atau peristiwa yang diyakini akan terjadi dalam waktu dekat. Demikian pula, suatu kabar disebut ''kabar baik'' manakala kabar tersebut memberikan asa dan keberanian serta membuat pendengarnya gembira.

Injil Allah yang diberitakan Yesus adalah dalam rangka memberikan harapan, keberanian, dan kegembiraan kepada bangsa Israel akan datangnya Kerajaan Allah dalam waktu dekat. Kabar baik inilah yang menjadi warta utama dari Yesus.

Jika warta utama nabi Musa adalah tentang penggenapan "Tanah Perjanjian" maka warta utama dari Yesus Kristus adalah penggenapan datangnya Kerajaan Allah, baik secara spiritual maupun politik.

Artinya, sentral pewartaan wahyu Yesus adalah berita tentang datangnya Kerajaan Allah. Dr. Jhon H.P Reumann, menegaskan bahwa mayoritas ahli Alkitab, baik dari Protestan, Katolik dan non-Kristen sepakat tentang warta utama Yesus ini.

Gerakan Mesianik Yesus

Bagi Yesus, ajaran leluhurnya (Abraham) bukan hanya sekedar ritus-ritus rohani. Sementara masalah politik kekuasaan tunduk kepada raja-raja bangsa yang tidak mengenal hukum Taurat. Yesus menerangkan bahwa, Bangsa Israel akan tetap berada dalam kutuk jika mereka tidak berani melepaskan diri dari kekuasaan kaisar.

Gerakan politik semacam ini yang bertujuan untuk kemerdekaan Israel sudah dimulai sejak zaman Makabe, dua ratus tahun sebelum kehadiran Yesus. Dari pemberontakan kaum Makabe ini, ribuan orang Israel dibantai dan disalib oleh tentara Romawi?. Sisa gerakan kaum Makabe membentuk faksi-faksi bersenjata seperti kaum Zelot, Eseni, Nazarea dan sebagainya.

Mereka melakukan pergerakan bawah tanah, dan kamp-kamp mereka tersebar di hutan-hutan dan gurun tanah Yudea. Gerakan mesianik Yesus termasuk salah satunva. Yesus pernah dibujuk untuk bergabung dengan mereka tetapi Yesus menolaknya.

Penolakan Yesus bukan karena ia berpaham agamis yang hanya mengurusi masalah ritus dan doa-doa semata, tetapi Yesus menghendaki gerakan kemerdekaan Israel itu dimulai dari menyembuhkan aqidah bangsa Israel dari kemusyrikan dalam bentuk bertuhan kepada uang, jabatan dan gengsi.

Yesus memandang bahwa mental agamis ahli Taurat dan imam-imam agamis semodel Farisi dan Saduki pada dasarnya sama dengan kaum Zelot, yaitu haus kekuasaan, uang dan gengsi. Jika mental atau iman Israel masih seperti ini, maka kekuasaan dalam kerajaan itu akan tetap dijadikan sarana untuk menindas bangsa Israel yang sedang terkutuk.

Yesus ingin meraih ''Kerajaan Allah'' yang sesuai dengan kehendak Allah, sebagaimana yang diajarkan Allah  kepada Abraham, yang bersifat ''Pengasih dan Penyayang'' untuk seluruh ummat manusia, di mana Bangsa Israel menjadi pelopornya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun