Didalam Alquran, namanya banyak disebut. Bahkan keluarganya, dijadikan nama tersendiri dari salah satu surat, yaitu surat ke-3; ''Ali Imran''. Demikian pula dengan ibunya, diabadikan sebagai surat ke-19 ''Maryam''.
Isa Al-Masih begitu dimuliakan didalam Alquran; ''Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar,''.(Maryam 34). ''Maryam digembirakan dengan kelahiran Isa Al-Masih''.(Ali Imran 45).''Dan Allah mengajarkan kepadanya Al-Kitab, hikmah, Taurat dan Injil''.(Ali Imran 48).
Walaupun kitab suci Alquran memuliakan Yesus, tetapi mayoritas ummat Islam sangat alergi terhadap nama ''Yesus'', yang sesungguhnya dalam dialek Arab disebut dengan ''Isa''. Anehnya lagi walaupun Al-Quran sendiri meyatakan dia, Isa Putra Maryam adalah orang yang mendapat pengajaran langsung dari Allah berupa Al-Kitab, Al-Hikmah dan Injil, tetapi dia tidak dianggap sebagai seorang Muslim dan demikian pula dengan ummat-ummat yang mengikutinya.
Nubuatan Yesaya
Kebangkitan bani Israel yang kedua ini telah dinubuatkan pada kitab Yesaya: "Sebab Tuhan akan menyayangi Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi'', (Yesaya 14: 1).
Yesaya adalah seorang nabi yang hidup setelah zaman Rehabeam, yaitu dikala bani Israel telah memberikan ruang kepada ilah bangsa-bangsa bagi tujuan hidup dengan menerima Yerobeam yang memimpin 10 suku bani Israel sebagai pemimpin tandingan.
Pada masa itu moralitas bani Israil sudah sedemikian hancurnya, persaingan politik yang jahat sudah sering terjadi, kejujuran sudah menjadi barang langka dengan semakin terbiasanya tradisi suap- menyuap. Kemunafikan adalah tameng bagi tercapainya ambisi materialistik, bahkan  ajaran- ajaran para nabi diperalat guna mendapat kepuasan duniawi.
Begitu hebatnya kehancuran akhlak yang terjadi pada jaman itu. Tetapi nubuat-nubuat yang disampaikan Yesaya tetap memberitahukan akan kedatangan sang Mesias sebagai pembebas bagi bani Israil yang ketika itu sudah tidak mengetahui kemana jalan pulang.
Nubuat Yesaya mengungkapkan kebangkitan Yerusalem yang kedua dengan sangat tepat dan teliti. Ini menandakan bahwa setiap kemunculan seorang utusan yang meniti tradisi Tuhan pasti telah diberitakan pada masa sebelumnya dan tertulis dalam kitab suci. Oleh karena itu di dalam banyak pekabaran, Yesus sering mengutip kitab-kitab Yesaya yang memang memberitakan kedatangan Mesias yang digenapi oleh dirinya.
Batu Yang Terungkit
Pada masa pembuangan Babel (setelah jaman Yesaya) yaitu dibawah kekuasaan raja Nebucadnezar, ada seorang nabi yang pandai dalam membaca takwil mimpi raja Nebucadnezar. Raja sedang gelisah karena tidak ada satu ahli nujum-pun yang dapat membaca mimpi dan maknanya. Ia adalah nabi Daniel yang mampu membaca mimpi Nebucadnezar beserta takwilnya. Perhatikan kitab (Daniel Pasal 2 ayat 31-43).