Oleh: Andi Zulfitriadi (Aktivis PIMA)
Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan Kami turunkanlah kiranya kepada Kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi ''Hari Raya'' bagi Kami Yaitu orang-orang yang bersama Kami dan yang datang sesudah Kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah Kami, dan Engkaulah pemberi rezki yang paling Utama". (Al-Maidah 114)
Selama kurun waktu keterpurukan, bani Israel menunjukkan penyesalan yang sungguh-sunguh dan bertekad untuk kembali menjadi komunitas yang tauhid. Mereka berjuang dengan pola para nabi dan rasul untuk menegakkan kembali bangunan Tuhan yang sudah runtuh.
Sebagaimana layaknya pasangan pengantin, akhirnya Tuhan mau kembali rujuk dengan bani Israel, Tuhan mau memaafkan mereka. Tetapi sebelumnya umat itu harus berjanji bahwa tidak akan mengambil ilah-ilah lain dan taat kepada aturan Tuhan. Janji itu yang hari ini dikenal dengan Perjanjian Baru.
Mengapa harus ada perjanjian yang baru? Karena perjanjian yang lama sudah dikhianati, sudah dirusak. Seluruh umat dan pemimpin yang telah terkait dengan perjanjian lama bagaikan sebuah baju lama yang sudah usang, tidak layak untuk dipakai lagi. Baju yang lama tidak bisa ditambal dengan kain yang baru, karena baju yang lama akan hancur karenanya.
Semua bentuk organisasi keagamaan yang masih ''mengatas namakan Musa'' sudah tidak relevan lagi bagi pemulihan Yerusalem untuk kedua kalinya. Bani Israel harus membuat perjanjian baru kepada Tuhan untuk mendapatkan kepercayaan-Nya. Barulah nanti bani Israel diangkat kembali dari kehinaan menuju kemuliaan sebagai mandataris Tuhan.
Caranya adalah, dengan membangkitkan seorang anak manusia yang masih menjaga kebersihan iman dari pengaruh ilah bangsa-bangsa untuk menjadi utusan-Nya. Menjadi juru bicara-Nya kepada umat manusia, karena Tuhan akan ''berbicara'' hanya melalui seorang utusan.
Ia bernama Yesus Kristus sang  juru selamat. Kata Kristus berasal dari bahasa Yunani kristos, merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani yaitu Masyiakh atau Mesias. Sedangkan dalam bahasa arab dikenal dengan nama Al-Masih, artinya ''yang diurapi Tuhan''.
Isa Dalam Kaca Mata Alquran
Pribadi Yesus atau yang oleh Alquran disebut dengan Isa Al-Masih, adalah manusia yang begitu banyak dibicarakan orang. Sejak kelahirannya dua ribu tahun yang lalu sampai dengan sekarang ini, pembicaraan  tentang dirinya tidak pernah surut. Namanya dimuliakan oleh lebih dari dua milyar orang Nasrani dan satu milyar ummat Islam.
Setiap minggu namanya selalu dikumandangkan dalam nyanyian pujian di gereja-gereja Katholik dan Protestan serta orang-orang yang percaya padanya walaupun dengan visi-misi yang berbeda. Bahkan didalam kitab Taurat Yesus adalah orang yang dinubuahkan oleh Yeremia, Yesaya dan kitab para nabi dimasa itu.