Mohon tunggu...
Andi Zulfikar
Andi Zulfikar Mohon Tunggu... Freelancer - wirausahawan yang sedang usaha bangkit

Nama saya: Andi Zulfikar. peminat sejarah, politik, dan sosial-budaya

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Tenggelam Dalam Cinta Ilahi

22 Maret 2024   09:36 Diperbarui: 22 Maret 2024   11:14 1261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Az-Zubdah fi Takhmis al-Burdah

Dari seluruh karya tulisannya, tampak bagaimana kecintaan seorang Aisyah al-Ba'uniyah kepada Rasulullah SAW. Secara khusus dia membedah tingkatan-tingkatan yang perlu dilalui salik agar sampai kepada Allah SWT sebagaimana ditulis dalam kitabnya Al- Muntakhab fi Ushul ar-Rutab.

Keempat prinsip yang harus ditempuh menuju Tuhan, menurut Aisyah Al-Ba'uniyah, adalah sebagai berikut:

  1. Tobat.

Seorang salik harus melakukan tobat lahiriah dan batiniah. Puncaknya adalah kembali kepada Allah, zat yang merupakan permulaan segala yang ada, yang paling awal dan kekal. Tobat itu, kata Aisyah, "kamu menjadi wajah tanpa tengkuk bagi Allah, sebagaimana kamu menjadi tengkuk tanpa wajah bagi-NYA". Artinya, seseorang menghadap sepenuh hati kepada Allah, dan brpaling dari segala apapun selain Dia.

  1. Ikhlas

Pertama-tama yang dilakukan seorang hamba dalam beribadah adalah memurnikan ketaatan kepada Allah semata. Tanda seorang ikhlas, ketika perilakunya sudah seperti perangai anak kecil. Keikhlasan harus melibatkan nafsu, hati dan jiwa. Keikhlasan dengan hati bertujuan untuk menghindar dari perasaan selalu kurang. Keikhlasan dengan hati bertujuan untuk menutup mata dari melihat orang lain. Keikhlasan dengan jiwa bertujuan untuk membersihkan diri dari berkeinginan diistimewakan menjadi tampil adanya.

  1. Zikir

Hakikat zikir, menurut Aisyah, ketika seseorang menyadari bahwa zikirnya berkat Allah dan tentang-Nya, hingga diri pelakunya lenyap bersama Allah, dalam kefanaan yang mengantarkannya menuju keabadian bersama Dia yang selalu diingat. Aisyah menukilkannya dalam sebuah syair:

Kusebut Engkau dengan ingatan bermula dari-Mu

Aku hilang dari zikir sebab tenggelam di dalam-Mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun