Pernyataan Muhammad tersebut pada masanya terasa jauh di luar nalar. Tidak masuk akal. Apalagi sebelumnya juga tak ada penjelasan sama sekali perihal asal-muasal alam semesta, baik dari kitab suci (Taurad dan Injil) maupun dari ilmu pengetahuan.Â
Kurang lebih 1400 tahun kemudian, setahap demi setahap, kebenaran mulai terungkap. Alexander Friedmann, ahli fisika Rusia, menemukan, alam semesta pastilah mengembang.Â
Pendapat ini kemudian diperkuat oleh temuan Georges Lemaitre, seorang pendeta ahli astronomi, dan kosmologi Belgia. Menurut Lemaitre, alam semesta diawali oleh sebuah ledakan dahsyat sebuah superatom kecil, seperti tumbuhnya pohon ek dari buahnya.
Di tempat lain, dalam waktu yang hampir bersamaan, astronom Amerika, Hubble, melakukan pengamatan dengan teleskop canggihnya di Observatorium Mount Wilson. Dia mendapati, galaksi-galaksi saling menjauh sebagai bukti bahwa alam ini mengembang.Â
Kecepatan galaksi yang saling menjauh, Hubble menambahkan, Â berbanding lurus dengan jarak antara galaksi. Kian jauh sebuah galaksi berada, makin besar akselerasi galaksi itu menjauh. Hasil temuan ini kemudian diuji kembali. Pada 1950, teleskop dengan perbesaran tinggi, instrumen terbesar dalam jenisnya, dipasang di Mount Palomar, Amerika Serikat. Hasil pengujian baru membenarkan pengamatan Hubble. Pengukuran yang dibuat menunjukkan fakta, penciptaan alam semesta terjadi sekita 14-15 miliar tahun lalu.
Lewat serangkaian penelitian, pengamatan, penghitungan, lengkap dengan segala rumus-rumus yang rumit, maka muncullah sebuah teori yang menyebutkan alam semesta ini berawal dari sebuah titik yang sangat panas. Teori ini dikenal dengan nama teori Big Bang.
Teori Big Bang menyebutkan, Titik panas itu lalu mengembang menjadi alam semesta. Dari situlah terbentuk atom-atom, dan kemudian atom-atom itu menjelma menjadi gas. Lanjut, gas-gas itulah tercipta bintang-bintang dan galaksi. Sejak saat itu, bintang dan galaksi baru terbentuk bahkan sampai sekarang.
Teori Big Bang membenarkan pernyataan Muhammad yang dituntun Tuhannya lewat kalimat yang sangat jelas dan ringkas:
Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.... .... (Q.S Al-Anbiya': 30) Â
Jadi teori Big Bang membenarkan wahyu Tuhan yang tersampaikan lewat seorang Muhammad. Ini menunjukkan bahwa peristiwa terjadi alam semesta ini merupakan sebuah rekayasa dari Zat Yang Maha Pencipta dan Maha Berkehendak, sekaligus membantah anggapan bahwa alam terjadi dengan sendirinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H