Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Apabila Aku Mengenangmu

25 Juni 2019   01:39 Diperbarui: 25 Juni 2019   01:51 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: @Kulturtava

Apabila aku mengenangmu. Aku merasa 

jadi 

satu-satunya orang

yang masih hidup 

namun juga terlambat 

menghadiri 

pemakamanku sendiri. 

Di trotoar jalan yang paling sepi 

Gang-gang sempit meringkus 

seluruh kesedihan bumi

kau tak lagi terlihat 

sama sekali 

Tapi aku masih menyaksikanmu 

Berjalan menjauh 

sejengkal demi selangkah dariku 

Lagi. Aku menyaksikanmu 

Duduk 

sendiri 

di bangku taman batu itu 

Menunggu sesuatu sekaligus 

tidak menunggu apa pun. 

Aku mengenangmu tapi sulit juga

memahami bahwa 

Daun-daun gugur, 

dan musim berganti 

Tak terelak, 

seperti pertama kali 

seekor burung hidup 

dari rahim Ibunya, tanpa tahu 

besok ia mesti pergi 

berburu. 

dan terjerat. di lembah itu. 

Andi Wi

Pakuncen, 25 Juni 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun