Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Tentang Karya dan Cara Nama Anda Dikenang!

7 Maret 2018   21:06 Diperbarui: 8 Maret 2018   10:34 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adalah pilihan kita ingin dikenang dengan cara seperti apa.

Tentang Karya dan Apresiasi masyarakat

Manusia punya tujuan hidup masing-masing. Impian masing-masing, sampai kamar mandi favorit masing-masing. Kamar mandi favorit saya adalah kamar mandi rumah saya sendiri. Di sana saya bisa bebas duduk berjam-jam lamanya sambil memikirkan hal-hal muskil terjadi namun justru seringnya membuat saya senang. Saya tak pernah bisa betah duduk di kamar mandi orang lain, atau di sebuah bank, atau di tolilet umum atau di mana pun. Tinggal di kamar mandi orang lain, rasanya seperti memiliki beban berat sekaligus diawasi dari kamera pengintai.

Saya kurang menyukai kamera. Kadang-kadang saya menyukainya tapi jika memungkinkan saya ingin dikenang dengam cara yang layak.

Baiklah. Itu hanya sebuah gambaran.  Sebab yang ingin saya ceritakan sebenarnya adalah usia produktif kita semasa hidup.

Menjelang usia produktif, adalah layak jika orang-orang bertanya: apa yang kamu lakukan selama ini? Selama kamu masih muda atau tidak muda tapi cukup produktif?

Jika terlintas dalam telinga saya kata misalnya, Joko Pinurbo, saya yakin, pertama kali yang ingin saya katakan adalah puisi-nya, celana-nya, sarung-nya dll.

Atau Raisa? Kesempatan Kedua-nya. Atau Socrates? Bapak bijaksana, bapak filsuf terkenal di dunia.

Benar. Saya sepenuhnya sedang bicara tentang karya mereka. Sepenuhnya ini tentang karya yang pernah mereka ciptakan selama mereka hidup.

Kembali ke kalimat awal. Adalah pilihan kita ingin dikenang dengan cara seperti apa.

Hari ini, dalam tulisan ini, saya secara pribadi ingin mengajak para pembaca menghasilkan karya. Maksud saya "karya" bisa dalam bentuk tulisan, audio, visual, atau campuran keduanya.

Cita-cita saya juga sebenarnya sederhana. Saya ingin dikenang karena karya-karya saya. Misalnya melalui buku Ritual Lima Menit dan karya lainnya. Kata pertama yang terbesit ketika mendengar nama Andi Wi, saya berharap orang-orang memikirkan puisi, sajak, dan cerpen-cerpen yang telah saya buat.

Suatu kali saya menghadiri bedah buku yang diisi oleh Adimas Immanuel. Secara personal saya tidak kenal dengan dia. Saya bahkan tak ingat wajahnya meski saya berusaha keras mengingat-ingat mukanya. Tapi gagal. Mungkin karena wajah Dimas memang mudah dilupakan. Yang justru saya ingat adalah karya-karya dia. Betul sekali. Tapi siapa yang tahu kalau memang itu yang diingankan Adimas Immanuel?

Begitu juga dengan saya. Jika bisa saya juga ingin dikenal sebagai orang yang berkarya. Orang-orang mengenal saya bukan karena wajah saya, harta saya, atau cara saya bersin. Melainkan, orang-orang hanya akan mengenal Andi Wi karenanya karyanya. Orang-orang hanya akan mengenal Anda karena Anda berkarya.

Anda boleh saja memiliki paras cantik, tampan setengah mati, ponsel keterlaluan canggih, dan kendaraan sepeda motor keren, dan mobil mewah dan lain-lain. Tapi menurut Anda, apa kata pertama yang pas untuk  mewakili sosok seperti Anda? Apa yang mesti masyarakat ingat untuk mengenang nama Anda?

Kalimat populer Pramoedya Ananta Toer: Orang boleh pintar setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di masyarakat dan sejarah.

Yah, bolehlah kalimat di atas diralat sedikit. "Orang boleh memiliki bentuk tubuh sempurna di dunia ini, kecerdasaan a la pengamat sejati, dan kekayaan yang menajubkan yang ia punya. Tapi selama ia tidak memiliki karya, maka tak ada yang layak diingat darinya."

Beberapa teman saya sudah mulai diingat namanya oleh masyarakat karena tulisan-tulisannya yang memukau. Lainnya karena film-film pendeknya yang mengundang air mata dan tawa. Sebagian lagi karena lukisannya. Nah Anda sendiri bagaimana? Bagimana Anda ingin dikenang oleh masyarakat?

Ajibarang, 7 Maret 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun