Cita-cita saya juga sebenarnya sederhana. Saya ingin dikenang karena karya-karya saya. Misalnya melalui buku Ritual Lima Menit dan karya lainnya. Kata pertama yang terbesit ketika mendengar nama Andi Wi, saya berharap orang-orang memikirkan puisi, sajak, dan cerpen-cerpen yang telah saya buat.
Suatu kali saya menghadiri bedah buku yang diisi oleh Adimas Immanuel. Secara personal saya tidak kenal dengan dia. Saya bahkan tak ingat wajahnya meski saya berusaha keras mengingat-ingat mukanya. Tapi gagal. Mungkin karena wajah Dimas memang mudah dilupakan. Yang justru saya ingat adalah karya-karya dia. Betul sekali. Tapi siapa yang tahu kalau memang itu yang diingankan Adimas Immanuel?
Begitu juga dengan saya. Jika bisa saya juga ingin dikenal sebagai orang yang berkarya. Orang-orang mengenal saya bukan karena wajah saya, harta saya, atau cara saya bersin. Melainkan, orang-orang hanya akan mengenal Andi Wi karenanya karyanya. Orang-orang hanya akan mengenal Anda karena Anda berkarya.
Anda boleh saja memiliki paras cantik, tampan setengah mati, ponsel keterlaluan canggih, dan kendaraan sepeda motor keren, dan mobil mewah dan lain-lain. Tapi menurut Anda, apa kata pertama yang pas untuk  mewakili sosok seperti Anda? Apa yang mesti masyarakat ingat untuk mengenang nama Anda?
Kalimat populer Pramoedya Ananta Toer: Orang boleh pintar setinggi langit tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di masyarakat dan sejarah.
Yah, bolehlah kalimat di atas diralat sedikit. "Orang boleh memiliki bentuk tubuh sempurna di dunia ini, kecerdasaan a la pengamat sejati, dan kekayaan yang menajubkan yang ia punya. Tapi selama ia tidak memiliki karya, maka tak ada yang layak diingat darinya."
Beberapa teman saya sudah mulai diingat namanya oleh masyarakat karena tulisan-tulisannya yang memukau. Lainnya karena film-film pendeknya yang mengundang air mata dan tawa. Sebagian lagi karena lukisannya. Nah Anda sendiri bagaimana? Bagimana Anda ingin dikenang oleh masyarakat?
Ajibarang, 7 Maret 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H