Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pesawat Kertas

11 Februari 2018   03:18 Diperbarui: 11 Februari 2018   05:10 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tumbuh dewasa sangatlah indah

Tetapi

kembali menjadi anak kecil tetaplah pilihan yang paling indah

Saat kita menangis, dan menyusu

dan keinginan mengejar bola

yang menggelinding ke kolong meja

Hanya sesekali, ingin marah

Lalu kita berubah jadi anak baik

Karena lolipop

Tumbuh dewasa, hidup mengajari rasa pahit

sangat tidak enak saat rasanya menyisakan di pangkal lidah

Tapi itulah kenyataannya.

Kita lelah dalam setiap gerakan yang kita ciptakan sendiri

Mandi air hangat, berbeda dengan mandi keringat

Rumah kepompong sungguh tempat paling nyaman

Tapi menjadi dewasa kenapa kita

jadi mudah kedinginan?

Subuh ini tak ada keputusan baru

Kita lewati waktu, dan waktu

melintasi kita. Seperti pesawat mainan

yang terbuat dari kertas

Angin menerbangkannya. Doa kita pasti sama:

Semoga ia tidak meluncur ke arah yang berlainan.

(*)

Andi Wi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun