Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Kejadian Pagi

16 Agustus 2017   06:50 Diperbarui: 18 Agustus 2017   08:32 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan biasa yang kumiliki
Pagi ini adalah sisa-sisa kemarin malam

Embun yang mematikan kayu bakar, dan asap tipis
di depan pintu masuk
tenda biasa kita menginap.

Kau sudah tak ada
ketika
aku bangun. Dan tak gelisah
mencarimu kemana

Hari ini bukan seperti pagi kemarin

Meski masih
tapi
dalam sekali bedanya

Dan aku melihatnya sendiri

Sebutir khuldi
tersangkut di leherku
Tak bisa kulepaskan.

(Apa memang bisa dilepaskan?)

Hari ini
siang pasti akan sangat terik

"Tolonglah, hargai apa yang
sudah diperbuat seekor anak ayam dengan cakar-cakar kecilnya," kata sebuah suara.

Kujawab, "Ngomong-ngomong,
Apa ya
yang dilakukan sebutir apel
dan sebatang sayur sawi di dalam kulkas?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun