1
Lama sudah aku dipihakmu
sebagai domba
berbulu rubah
yang mendukung engkau
mencuri dan mencari
celah dari dalam dirimu yang paling inti.
2
Kini, kau kutuk aku sebagai biskuit
yang lulut. Tak tahu caranya menuntut
kadaluarsa atas apa-apa yang sudah kadung rempah
3
Tentu saja, aku, masihlah badut. Badutmu
yang tak segan-segan melucu
agar kau tak tertawa, mengenaliku
di pesta pernikahan itu
Kubayangkan engkau yang cantik
wajahmu memantul-mantul di guci,
melirik aku yang tak kunjung tiba
menghitung dalam hati...
Lantas kau mengulurkan tangan
lagi (mungkin untuk menolong hidupmu
atau para tamu, atau untuk aku yang bukan aku)
4
Sepanjang maret ini
saya rindu aroma tropis kamar saya...
saya rindu ikan saya, yang
berenang di kedalaman lampu
Padahal saya tahu betul,
Keni, nama ikan itu
Tak pernah merindukan saya, tuannya
Tapi saya rindu. Mestinya
Saya segera pulang kan?
sebelum, Keni menutup pintu.
Menutup jalan masuk, hidup yang baru!
Ajibarang, 29 Maret 2017
(*) Sajak ini untuk teman saya yang, ah, semoga ia tak marah saya buka aibnya di sini! -.-
(**) Judul, Yunani: Sesuatu yang segalanya sepenuhnya bukan apa-apa.Â