Satu detik lalu adalah masa lalu.
Aku baru saja putus dengan pacarku, 2 jam lalu. Alasannya tidak penting. Begitulah. Karena memang saat kutanyakan padanya, “Kenapa mendadak begini? Apa alasanmu?”
Mantan pacarku justru balik bertanya. “Mendadak?” ujarnya. “Memangnya kau pikir aku ini kambing mau lahiran?”
“Ya terus?” tanyaku.
“Terus apa?” Dia malah balik bertanya lagi. “Pokoknya aku mau putus!”
“Ya, kenapa, aku kan belum ada persiapan. Kenapa mendadak begini?” kataku.
“Mendadak?” katanya. “Emang kau pikir aku ini kambing yang mau lahiran?”
Lalu tiba-tiba sambungan telepon terputus. Entah siapa yang memutuskannya. Mantan pacarku memang punya kenangan buruk soal anak kambing.
--oOo--
Dulu, sebelum jadi dokter hewan, ia pernah mengulang mata kuliah yang dalam praktiknya mengamati proses kelahiran hewan mamalia. Mantan pacarku memilih kambing sebagai bahan penelitiannya. Ia membeli seekor kambing yang sudah hamil tua di pasar hewan dan membawanya ke kampus. Aku sebagai pacarnya yang baik, menemaninya, dan tugasku adalah menyeret seekor kambing berperut besar dan memasukannya ke dalam becak. Mantan pacarku menuju kampus dengan mobilnya. Sementara aku dan kambing itu naik becak mengikut di belakang mobilnya.
Sesampainya di kampus, mantan pacarku terkejut. “Loh, kok perutnya kosong?”tanyanya sambil menatapku. Ia memencet-mencet perut kambing itu. Isinya sudah tidak ada.