Mohon tunggu...
Andi Wi
Andi Wi Mohon Tunggu... Penulis - Hai, salam!

Bermukim di Cilongok - Banyumas - Jawa Tengah. Kamu bisa mulai curigai saya melalui surel: andozshort@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menujumu

5 Januari 2017   22:35 Diperbarui: 5 Januari 2017   22:45 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: IG @nikenndewi

Aku tadi hampir tidur dan menyentuhmu
Namun aku masih banyak
yang harus
Kulakukan. Aku tak boleh tidur
Untuk bisa benar-benar
menyentuhmu dengan nyata
Tunggulah. Aku sedang bekerja
Selagi perasaanku
melipat hari libur

Di waktu-waktu gawat, dingin
dan tak ada orang yang
bersedia
memikirkan hidup
dengan membaui aroma kopi
bantal guling, dan
percakapan searah jam dinding
Hujan ini akan semakin awet Seperti televisi
yang tak bisa dikecilkan. 

Sebagai pekerjaan sampingan
Di waktu sibuk menekuk lutut
Aku mengangankan perihal
sederhana; melamarmu
di atas bukit curam. Batu licin
dan bingkai jurang
Lalu
Kita akan turun bersama
Menukik penuh tekad
Sebagai cinta yang abad-abad
seperti cinta abadi.
seperti cinta abadi!

Ding-ding-ding...
Aku hanya sedang menghibur!
Agar tidak tertidur. Jangan khawatir
aku tidak akan tidur
Semoga menyentuhmu...

Ritual Lima Menit, 5 Januari 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun