Mengingat kenangan di masa lampau. Papat dan Nenas mulai membuka percakapan. Mereka tahu, mereka harus berusaha keras menggali dan mencangkul kenangan itu, mengingat, mengingat kenangan mereka sungguh dalam. Sehingga menimbulkan perasaan lapar.
"Kau sudah makan?" Â Pertanyaan itu keluar dan saling bertabrakan. Dua cangkir coklat panas tertawa bergiliran. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!