[caption id="attachment_374497" align="aligncenter" width="584" caption="darahlukaairmata.wordpress.com"][/caption]
*
malam,
dimana kamu suka diam,
ada saja hal yang ingin kuterkam
singkat, secepat jawaban sesaat
kamu bungkam.
barangkali yang melesat hanya waktu,
kuharap, pertanyaan yang
kuajukan tidak semacam kesalahan.
Jam tangan masih berdetak
kita tertahan dalam kotak
pikiran masing-masing.
perempuanku...
setiap dialeg tubuhmu
selalu-serba ada, makna tersirat
yang tak kutahu
ada saja...
yang tak kupahami
kerap bibir tipis itu menutup
mulut.
Lalu,
kamu beri sebuah puisi,
memintaku memaknai perasaanmu,
"itu puisi kamu. Hanya kamu dan Tuhan-lah yang tahu?"
"baik," balasmu mengunci sunyi.
aku cemas sendiri dalam secangkir kopi. Lalu,
secangkir kopimu dan kamu
berubah jadi batu.
Samarinda, siang 23 Maret 2015