www.top10magz.com
malam di telaga warna
cahaya bulan tumpah
membias mereka; bidadari
yang mandi yang putih
yang tertawa renyah mengundang gairah buat Ia.
angin lembut, membelai mesra
mengetuk daun jendela Ia,
berkali-kali. seakan malam
akan mengutuk, kalau kau tak mau jenguk.
Ia tersandar, lalu mengangguk.
pelan, langkah menambah penasaran.
Ada dua, bukan tujuh: seperti
cerita bidadari yang kau tahu.
tentu saja mereka cantik.
bahkan kebangetan.
"akan saya tangkap mereka. Lalu
kujadikan istri semua," katanya
dalam hati,
mengumpat di balik batu yang
barangkali,
dirancang semesum demikian.
telanjang; dua bidadari mengampiri selendang.
kaki-kakinya jenjang, "apa yang tuan inginkan?"
ia bergidik. hatinya seakan di culik, "menikahi kamu, kamu,"
kata pemuda itu menunjuk.
"kita mau," serempak mereka,
jawab dengan nada yang sama.
Sriiiup! tiba-tiba, kedua bidadari
masuk, melalui ubun-ubun
ke dalam tubuh ia.
mereka menjelma: ketakutannya
dan, kecemasan ia.
Lelaki itu nampak puas. Hingga,
otaknya tak sanggup lagi waras.
Lelaki itu pemalas,
bahkan ia hanya berani,
bermimpi. di dalam mimpinya.
Dingin dan cemas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H