Mohon tunggu...
Andityo Triutomo
Andityo Triutomo Mohon Tunggu... -

Civil Society

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Siapkah Indonesia Menghadapi Asean Economic Community?

15 Desember 2015   12:35 Diperbarui: 15 Desember 2015   17:03 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Jadi apa yang harus dilakukan oleh kita untuk dapat bersaing di AEC ini? Apakah sudah terlambat? Kita harus dapat merubah mindset kita terhadap pembelajaran. Sikap keterbukaan dalam belajar itu harus dilakukan. Jangan melihat karena dia bukan siapa-siapa atau karena dia berbeda pendapat dengan kita, lalu kita melihatnya sebelah mata dan tidak mau belajar dari orang tersebut. Justru dengan perbedaan pendapat itulah otak kita dapat berstimulasi dan akan memunculkan sebuah ide baru atau terobosan baru untuk dapat meningkatkan kualitas kita sebagai calon global talent.

Berikutnya adalah kita harus dapat menerima perbedaan kultur. Tentu setiap negara walaupun masih dalam konteks Asia, perbedaan kultur itu pasti ada dan kita harus dapat beradaptasi dengan hal tersebut dan tidak takut ketika harus berhadapan dengan hal yang sulit. So, accepting diversity is a must. Seharusnya orang Indonesia sudah terbiasa dengan menerima perbedaan dikarenakan banyak perbedaan suku dan perbedaan agama dan kita bisa tetap bersatu dengan banyaknya perbedaan.

Tentu hal berikutnya yang penting adalah peningkatan kemampuan / skills. Meningkatkan kemampuan tidak hanya berada di dalam kelas, melainkan bisa di luar kelas. Memang akan lebih baik apabila masyarakat Indonesia dapat kesempatan untuk medapatkan belajar formal dengan kualitas yang sangat baik, akan tetapi belajar dari sendiri dengan membaca buku dan mempraktekannya pun juga baik. Intinya adalah jangan malas belajar.

Selanjutnya yang harus dibangun adalah kepercayaan diri. Banyak orang Indonesia yang hebat, tetapi ketika diberikan “panggung” merasa grogi dan akhirnya tidak dapat tampil dengan baik. Istilah ini juga dikenal dengan jago kandang. Ketika harus bertarung di kandang orang, karena tidak memiliki kepercayaan diri yang baik, akhirnya kalah juga.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu dan tidak perlu pesimis dengan kondisi yang ada. Kita masih bisa melakukan banyak perbaikan dan yang lebih penting lakukan perbaikan dengan cara bertahap. Mungkin apabila perbaikan dilakukan secara sekaligus, kapasitas sumber daya manusianya pun belum dapat menyesuaikan. Success will never be a big step in the future, success is a small step taken just now. Terakhir saya ingin mengutip perkataan Hendry Santriago, “We need to raise our bar, Indonesia needs more global talents to compete in a global world”.

 

Good Luck!

 

Salam,

ANDITYO TRIUTOMO

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun