Gangguan kecemasan adalah salah satu masalah psikologis paling umum yang menyerang kaum muda.Pada usia ini, kita dihadapkan pada berbagai pemicu stres, antara lainTuntutan akademis, perubahan hormonal, dan hubungan sosial yang kompleks.Hal ini dapat menyebabkan kecemasan berlebihan dan, jika dibiarkan, dapat berdampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik Anda.
Tanda-tanda gangguan kecemasan pada remaja antara lain rasa cemas yang berlebihan, sulit berkonsentrasi, mudah lelah, sulit tidur, dan menarik diri dari aktivitas sosial.Dalam kasus yang lebih parah, kecemasan bisa disertai serangan panik dan fobia, yang bisa mengganggu kehidupan sehari-hari.Penyebab gangguan kecemasan pada remaja sangat beragam, mulai dari faktor genetik, lingkungan, hingga pengalaman traumatis.Lingkungan yang penuh tekanan atau trauma  masa kecil juga bisa menyebabkan gangguan ini.
Selain itu, perkembangan teknologi dan media sosial seringkali menimbulkan kecemasan, karena remaja lebih rentan terhadap tekanan sosial dan cyberbullying.Pengobatan gangguan kecemasan pada remaja dapat dilakukan melalui psikoterapi, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), konseling, atau dalam beberapa kasus, pengobatan.Orang tua juga berperan penting dalam memberikan dukungan emosional dan memastikan bahwa anak-anak mereka memiliki akses terhadap bantuan profesional ketika mereka membutuhkannya.Gejala kecemasan penting untuk dikenali sejak dini agar generasi muda dapat  tumbuh sehat secara mental  dan siap menghadapi tantangan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H